"Bangun ! Anda harus pergi ke sekolah sekarang! "Kata ibu kevin keras.
"Baik ... MA." Jawab kevin sambil merapikan tempat tidurnya.
Itu adalah hari pertama masuk sekolah setelah ia menikmati liburan panjang di bulan Juli. Tidak banyak berubah untuk teman-temannya, guru, dan ... tentu saja subjek sekolah masih membuatnya bosan.
Tapi sekarang, kevin tidak melihat sahabatnya -fran. Dia pikir fran sakit atau mungkin temannya masih menikmati liburan. Waktu berlalu sangat lambat pada saat ini, tanpa fran yang selalu membuatnya terus tersenyum setiap hari.
Kadang-kadang, kevin melihat jam untuk memastikan kapan waktu untuk pulang. Hanya duduk dan melihat jam itu semacam kegiatan bosan seperti yang pernah ia rasakan.
Seminggu kemudian, setelah pulang dari sekolah, kevin melirik dari jauh sahabatnya yang tampak sedih di depan rumah fran. Dia hanya melamun dengan tatapan kosong, itu membuat kevin bertanya pada dirinya sendiri, "Apa yang dia lakukan sekarang? Apakah dia punya masalah? "
kevin berpikir bahwa fran bisa memecahkan masalahnya sendiri sehingga kevin terus melanjutkan berjalan tanpa melihat fran lagi. Itu hanya begitu-begitu hari menurut kevin.
Menurut pikiran kevin, manusia menjadi benar-benar memiliki masalah pribadi meskipun itu adalah masalah besar atau masalah sepele.
Kedua masalah yang dapat membuat orang menjadi lebih kuat dan lebih kuat untuk bertahan dalam hidup.
Hari berikutnya, kevin tidak melihat fran selama dua hari termasuk hari ini. Akhirnya, ia hanya melaksana kegiatan sekolah yang semua teman-temannya sedang dikerjakan biasanya.
Setelah sekolah selesai, kevin mencoba untuk melihat sahabatnya dan kali ini, kevin tidak mendapatkan fran mana saja apakah di depan rumah Jim maupun di jalan. kevin sangat terkejut ketika ia melihat banyak pekerja membawa semua perabotan keluar dari rumah itu. Karena rasa ingin tahunya membuat dia mendekat dan ia melihat ayah fran.
"Maaf Pak, Apa yang terjadi dengan rumah ini ?" Kata kevin sopan.
"Ini bukan urusan Kamu!" Kata ayah fran marah.
"Tapi…"
"Pergilah dari sini sekarang !!!" teriak ayah fran.
Hal itu membuat fran tidak berbicara apa-apa dan ia harus menjauhkan diri dari kebun fran sehingga tidak akan memancing ke marahan ayah fran lagi. Kemudian, kevin memutuskan untuk pulang. Selama perjalanan pulang, seseorang memanggilnya.
"Hai ... kamu datang ke sini!"
"Iya nih? Saya?"
"Ya, Kamu ... Aku ingin mengatakan sesuatu."
"Untuk mengatakan soal apa?" kevin sekarang menjadi bingung sama wanita yang memanggilnya.
"Sebelum itu, kau teman terdekat dengan orang yang tinggal di rumah itu?" Sambil menunjuk ke rumah Fran.
"Ya, tapi tidak dengan orang tua yang sekarang ada berdiri di taman. Saya sangat dekat dengan fran nya. Dia adalah teman terbaik saya. "Jelas kevin.
"Haha ..." Dia tertawa.
"Apa yang Anda tertawakan? Apakah itu lucu buat kamu? "kevin benar-benar marah sekarang.
"Hanya bercanda, oke kembali ke topik. Jika Kamu sahabatnya, kamu pasti tahu apa jenis masalah yang dihadapi fran sekarang! "
kevin semakin bingung. Dia tidak tahu apa yang wanita itu katakan. kevin terus bertanya kepadanya, "Apa yang wanita ingin mengatakan!"
"Sekarang, teman terbaik Kamu perlu mengambil menyegarkan nya untuk hidupnya sehingga ia tidak di rumahnya. Ayahnya selalu menempatkan Fran dengan salah ini, ia harus bekerja keras dan mendapatkan uang untuk menstabilkan perekonomian keluarganya.
"Sayang sekali." Tapi sesuatu dalam pikirannya kata Jika Jim adalah ... jadi yang saya lihat kemarin? Ya Tuhan. Lupakan saja. "Baiklah kalau begitu, aku akan pulang ke rumah saja. bay.
"APA ... tunggu-tunggu jika kamu. hansen, kamu ..."
"zzzztt" jari telunjuknya terarahke bibir kevin, itu berarti kevin harus untuk tutup mulut.
Akhirnya, kevin pergi ke rumahnya tapi Hansen bertanya lagi untuk satu pertanyaan sebelum ia berjalan pergi, "Siapa namamu?"
"kevin jonathan! kamu bisa memanggil saya kevin! "Dan kemudian, ia berjalan ke rumahnya.
"fran, masih ada teman yang peduli tentang Kamu. Terima kasih Kevin ... "Dia mengatakan hal itu di dalam hatinya saat dia melambaikan tangannya ke Kevin J.
>SELESAI<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar