unitedbet88

Sabtu, 31 Desember 2016

CERITA CINTA - Aku tau kamu pasti menugguku dan setia selamanya buat aku

Sepertinya sih dekat dengan musim hujan. seperti bulan September ini. terus dan terus aku pergi ke taman. aku takkan pernah melupakan ataupun melepaskan kenangan indah di taman ini. di taman ini penuh banyak kenangan ke danau di tengahnya yang indah. beberapa orang sedang latihan band, beberapa lagi sedang pacaran dan beberapa keluarga yang menghabiskan sore mereka disini. dan aku?

















Entah kenapa selama beberapa bulan ini aku rutin kesini. bukan melaksanakan aktivitas seperti mereka. bukan juga untuk senang-senang. aku disini menunggu, menanti entah sampai kapan. senyuman itu, tawa itu, suara itu dan sentuhan lembut itu gak akan pernah bisa aku lupakan. aku masih disini, setia manunggu sampai dia benar-benar datang. ku luangkan tiap soreku untuk menunggunya, kutinggalkan kesenanganku dengan teman-temanku demi dia. demi orang yang sampai saat ini tak kunjung datang. yang sampai kini gak ada kabar dan aku masih setia menunggunya. apa aku ini bodoh atau naïf? bukan. aku tidak seburuk itu. aku hanya orang yang selalu menepati janjiku.

Aku jadi ingat beberapa bulan lalu dia bilang dia akan pergi sebentar ke luar kota untuk menyelesaikan skripsinya dan akan segera kembali untuk menemuiku. harusnya kami bertemu sejak sebulan yang lalu. tapi dia gak ada kabar sama sekali sampai sekarang. sebelum dia gak ada kabar seperti ini dia menyuruhku menunggunya disini jam 4 sore. aku menepati janjiku tapi dia tidak. bahkan sampai saat ini.

masih menunggu cowok kamu? tiba-tiba ada suara di dekatku. aku menoleh ke cowok beralis tebal yang memegangi payung.
Aku menghela nafas. kenapa selalu cowok ini yang datang? aku selalu berharap yang datang itu Revin. sejak hari yang harusnya jadi hari pertemuanku dengan Revin, malah Denis terus yang datang. dulu cowok ini membawakanku payung saat aku nekad menunggu Revin di bawah pohon besar. dan bodohnya dulu aku memeluknya saking sedihnya karena orang yang aku tunggu tidak datang.

kamu cewek yang setia ya. ini udah mau magrib loh. gak baik disini malem-malem.
Benarkah? berarti aku sudah hampir dua jam menunggu Revin disini. aku celingak-celinguk barangkali Revin sudah datang. benar-benar datang dan ada di hadapanku. mungkin dia akan telat.




Denis tersenyum, sangat manis. whatever lah yang penting aku sama sekali gak menyukainya. senyuman Revin pastilah lebih manis dan aku ingin melihatnya. ingin sekali. alasannya begitu terus. hayu aku anter kamu pulang.
Akhirnya aku menyerah dan setuju untuk diantar oleh Denis, toh hampir setiap hari dia mengantarku pulang. gak tau sebenernya dia siapa. tapi dia baik sekali dan aku pun merasa aman dengannya. padahal dia kan orang asing. aku hanya kenal nama saja.


Esoknya aku kembali menunggu Revin di taman. untung saja kali ini langit sangat mendukung, matahari masih setia menemaniku. aku jadi agak bingung, tumben banget Denis gak kesini menjelang magrib begini. biasanya cowok itu selalu datang sambil bawa payung. mungkin dia datang hanya saat hujan aja kali ya untuk membawakanku payung? ah! ngomong apa aku ini. aku kan sedang menunggu Revin, bukan menunggu cowok asing itu.

Sampai menjelang magrib Denis gak juga datang apalagi Revin. aku jadi ingat kata-kata Denis, gak baik sampe malem disini. aku memgusap air mata yang mulai jatuh ini. sampai kapan aku harus menunggu Revin. aku lelah. aku ingin mengakhiri semua ini. tapi aku sangat mencintainya. kenapa ia gak juga kembali? aku sangat merindukannya.

merindukan pelukan cowok itu. aku berbalik dan melihat ukiran namaku dan nama Revin di pohon besar di belakangku. perlahan aku menyentuhnya. ini seperti ukiran baru. kelihatan banget. Revin. apa dia sudah kembali? kenapa gak menemuiku? aku celingak-celinguk namun tetap tidak menemukan sosok cowok itu disini. aku juga menemukan payung, payung yang biasa dibawa Denis untukku. kenapa payung ini bisa ada disini?

Malamnya aku bertemu dengan teman SMA aku dan Revin dulu di toko buku. hey, yono kan?
Cowok berkacamata itu menatapku, berusaha mengenaliku dan langsung tersenyum lebar. wah! nindy ya?
iya ini aku.

kenapa sendirian? gak sama Revin?
Ah! kenapa sahabat karibnya Revin mengingatkanku pada Revin. aku kan sedang berusaha melupakan cowok itu. ketemu aja udah gak pernah. ada kali empat bulan. dia menghilang gitu aja sih.

masa sih? padahal dia kan udah kembali dari luar kota. Reno kelihatan bingung juga. padahal ia sering sekali ketemu Revin, sahabatnya itu.
benarkah? aku nyengir, miris. ternyata cowok itu sudah kembali dan sama sekali gak menemuiku atau mungkin dia emang gak mau ketemu ya? mungkin dia sudah melupakanku.

atau jangan-jangan lo belum tau?
tau apa? aku jadi penasaran.
Revin pernah kecelakaan di lab kimia kampusnya di Bandung. sampe mukanya rusak. dan dia operasi muka. mukanya emang beda sih. tapi matanya masih kayak dulu. jangan-jangan dia belum ngasih tau lo ya?
Aku terkejut. bagaimana mungkin hal separah ini aku gak tau dan gak ada yang memberitahuku. gue gak tau. dia sekarang dimana? aku langsung panik.
gak tau deh. tapi tiap sore pas ujan dia ke taman.

Gak tau deh ngapain. yang jelas bukan ngojek payung sih. Reno berusaha bercanda, dia berhasil membuatku tertawa dan melupakan sejenak soal Revin. tapi kemudian aku mengingat lagi.
Aku membelalakkan mataku, aku jadi ingat pertama kali kita bertemu, senyuman itu. mata itu. sentuhan itu dan hangatnya pelukan itu. aku ingat sekali semua itu sama banget dengan Revin. tapi kenapa? siapa sebenarnya cowok itu? mata kebiruan itu sangat mirip dengan mata Revin. aku terdiam di tempat itu.

Keesokan harinya aku menunggu kembali di tempat biasa. tapi kali ini aku bukan menunggu Revin. dan sekarang aku sedang menunggu Denis. kemarin cowok itu tiba-tiba saja menghilang. tiba-tiba juga aku merindukannya.

Aku mengayun-ayunkan kakiku di air danau yang cukup jernih, membiarkan air hujan membasahi tubuhku. tiba-tiba air hujan berhenti membasahi tubuhku. aku mendongak. ah! payung itu lagi. aku menengok ke orang yang membawakannya dan benar saja itu Denis. hey.
masih menunggu?





iya. aku tersenyum.
Denis membantuku untuk berdiri. pasti orangnya belum datang ya?
tidak. orangnya sudah datang dan memang selalu datang.
Kali ini Denis mengerutkan keningnya, mungkin dia bingung. lalu tersenyum. maksud kamu?
Aku menggeleng-geleng. dan langsung memeluknya. iya. aku gak mungkin salah merasakan hangatnya pelukan ini. rasa nyaman yang menggelitik hatiku. ini benar-benar Revin. aku tidak peduli jika cowok ini berenkarnasi menjadi orang lain. tapi jelas rasa ini masih tetap sama. Aku harusnya sadar kalo ini kamu. kenapa aku gak sadar dari dulu? aku harusnya tau kamu selalu menepati janji kamu.

Denis kali ini membalas pelukanku dan mencium rambutku. ternyata kamu sudah mengenali aku. maafin aku yang gak bisa jujur sama kamu. aku terlalu takut. takut kamu gak bisa menerima aku yang sekarang.
aku akan selalu menerima kamu. seperti apapun kamu sekarang. walaupun dengan wajah yang beda. aku tidak peduli. yang penting hati kamu masih sama.
maaf ya. tapi setelah berpura-pura jadi orang lain… 

Aku tau kamu selalu setia menunggu aku kembali.
kenapa ganti nama jadi Denis sih? aku cemberut. andai saja aku tau kalau Denis itu adalah Revin. orang yang selama ini aku tunggu.
biar agak bule gitu. kan mata aku biru. cowok itu tertawa. persis sekali dengan tawanya yang dulu.
wooo. pamer ya. aku mencubit lengannya.

Cinta itu bukan hanya kita lihat pakai mata tapi juga pakai hati. karena cinta akan lebih jelas terlihat jika dilihat dari hati. aku sadar selama ini mataku sama sekali gak mengenali orang yang kucintai namun hatiku mengenalinya walaupun agak terlambat. aku merasa penantianku selama ini sama sekali gak sia-sia. dia memang selalu ada untukku, bersamaku di sampingku dan… di hatiku.

>THE END<

Jumat, 30 Desember 2016

CRITA CINTA - Terlihat Wajah Kamu Bahagia Sangat Senang

Zhena dan yongki Sudah berteman cukup lama, rumah mereka bersebelahan dan mereka dilahirkan pada hari yang sama juga. Sejak mamanya meninggal dan papanya menikah lagi Zhena dititipkan pada mama Yongki yang juga sahabat mama Zhena untuk menjaga dan mendidik Zhena.
Saat itu Zhena berusia 6 tahun, dia harus kehilangan kasih sayang ibu dan ayahnya yang memang tidak menyayanginya setelah ia tergoda dan berselingkuh dengan seorang janda. Hal itu yang membuat mama Zhena kaget dan akhirnya meninggal karena serangan jantung. Namun Zhena juga tidak kekurangan kasih sayang karena mama papa Yongki juga sangat menyayangi Zhena seperti mereka menyayangi Yongki.






















Suatu hari saat itu Zhena sedang duduk melamun didepan rumah. Dia mengingat semua kenangan bersama mamanya, saat bercanda bersama, bermain bersama, dan melewati hari-hari indah bersama. Zhena tersenyum melihat semua itu, namun senyuman itu berubah menjadi raut wajah yang sedih, karena ia juga harus mengingat kenangan terburuk karena melihat sosok mama yang sangat dicintainya meninggal didepannya. Air matanya sulit untuk terbendung dan terus menetes. Dalam hatinya ia sangat sedih dan kecewa karena ia tidak bisa menjaga mamaya seperti yang pernah ia katakan pada mamanya.

Zhena janji akan jaga mama, dan akan menghapus air mata yang keluar dari mata mama “ kata Zhena saat ia berusaha menenangkan mamanya yang sedang sedih. Zhena tertunduk lesu, seakan ia tidak bisa lagi melanjutkan hidupnya saat ia mengingat mamanya. Dari jauh Yongki memperhatikan Zhena yang tertunduk didepan rumah dan begegas untuk menghampiri karena ia tau Zhena sedang sedih mengingat mamanya.

Dooorr…!!! Zhena lagi ngapain?? 
Namun Zhena tidak merespon yongki sedikitpun. Yongki berusaha membuat Zhena tersenyum kembali.
Zhena, main yuk, main sepedah-sepedahan, atau makan ice cream, mama baru beli looh.. hibur Yongki
Namun tetap saja Zhena diam. Yongki bingung cara papa lagi agar Zhena bisa melupakan kesedihannya, lalu ia memanggilkan mamanya untuk berusaha menghibur Zhena dan mengembalikan senyum Zhena yang diam-diam selama ini dikagumi Yongki. Mama Yongki pun datang dan membujuk Zhena agar ia tidak bersedih lagi.
Zhena, kamu kenapa sayang?
Zhena hanya diam saja.

Kamu nggak boleh kayak gitu sayang, kalau mama kamu lihat, mama kamu bakal sedih Zhena.. 
Zhena kangen sama mama, Zhena ingin ketemu mama..
Kalau kamu kangen sama mama kamu, kamu bisa bilang sama tante, nanti kita sama-sama nengokin mama kamu “ kata mama Yongki
berusaha menenangkan Zhena dan berniat mengajak Zhena ke makan mamanya.

Setelah sampai dimakan mamanya, Zhena langsung duduk bersimpuh dan memeluk nisan mamanya. Seakan ia tidak ingin melepasnya. Terlintas diingatannya saat ia masih bisa memeluk mamanya, hatinya sangat hancur, dalam usia yang seharusnya masih dalam kasih sayang kedua orang tuanya, namun ini berbeda, Zhena harus menerima kenyataan yang terjadi pada dirinya

Angin berhembus kencang, menyebabkan daun pohon kamboja itu jatuh mengotori tempat persemayaman seorang wanita yang 15 tahun telah menempati dan menjadikannya tempat peristirahatan terakhirnya. Sosok gadis berusia 20 tahun duduk disamping gundukan tanah merah yang penuh dengan daun pohon kamboja. 

Tangannya yang halus mengambil dan membersihkan daun-daun yang jatuh diatasnya, dengan sesekali tangannya mengelus batu yang bertuliskan nama seorang wanita yang sangat dicintainya. Matanya yang mulai penuh dengan air mata itu tidak lagi bisa membendung kesedihannya. Zhena, seorang gadis kecil yang ditinggal kedua orangtuanya 15 tahun lalu, kini tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik, yang tegar menghadapi kenyataan terpahit dihidupnya. Ia tidak menyangka kalau ia bisa melewati semua yang terjadi padanya. 

Dengan air mata yang menetes dipipi merahnya, sesekali mulutnya tersenyum saat ia menatap dalam sebuah batu yang bertuliskan “Santi Natasia. namun lama kelamaan senyuman itu terasa sakit saat ia harus mengingat peristiwa 15 tahun lalu, saat ia berusia 6 tahun, saat ia melihat papa dan mamanya bertengkar, saat ia melihat mamanya jatuh dengan nyawa yang keluar dari tubuhnya, saat ia juga harus melihat mamanya dipakaikan kain putih ditubuhnya dan dimasukkan kesuatu te pat yang akan tertutup rapat oleh tanah. Saat itu juga ia harus kehilanagan seseorang yang berharga dihidupnya. Disela-sela isakan tangisnya ia berkata.

Lihat ma, Zhena udah besar, Zhena udah kuliah ma.. Zhena berhasil menjadi apa yang mama mau, Zhena berhasil menjadi anak yang mandiri, yang tegar dan tabah ma.., mama pasti senang lihat Zhena yang sekarang.. “
Mama kamu pasti bangga punya anak sepertimu Zhen. tiba-tiba suara
Itu terdengar dibelakang Zhena.

Teman Zhena dari kecil yang selama 15 tahun mengagumi dan tidak ingin melihat Zhena bersedih, ia rela melakukan apa saja asalkan Zhena bahagia. Ia duduk disebelah Zhena, merangkul dan menenangkan Zhena.
Ma, Zhena beruntung banget ma, ada tante Dini, om doni dan Yongki yang sayang sama Zhena, mereka segalanya bagi Zhena ma.  katanya dengan kepalanya disandarkan ke batu nisan mamanya.

Tapi mama nggak usah khawatir, mama tetap segalanya buat Zhena. “ imbuhnya dengan tersenyum.
Berjam-jam Zhena berada ditempat itu. Waktu kini menunjukkan pukul 2 siang. Cuaca hari ini tidak secerah kemarin, dari tadi awan hitam itu menyelimuti langit yang seharusnya berwarna biru.

Gerimis mulai mengguyur pemakaman itu. Zhena dan Yongki bergegas untuk eninggalkan tempat itu sebelum gerimis menjadi hujan yang lebat. Ditengah perjalanan menuju mobil Zhena dan Yongki bertemu dengan seorang laki-laki yang duduk bersandar dibawah pohon pinggir jalan pemakaman itu. 

Saat Zhena memandangnya , seakan Zhena tidak tega dan ingin menghampirinya, namun ia merasa tidak enak dengan Yongki, kepalanya yang sering celengokan menoleh kebelakang untuk melihat laki-laki itu ternyata diketahui Yongki, Yongki pun tau maksud Zhena. Akhirnya Yongki mengajak Zhena untuk menghampiri laki-laki itu. Laki-laki itu terlihat sangat sedih dan sangat putus asa, entah apa penyebabnya.

Mas, ngapain disitu? Udah mau hujan loooh.. Zhena mulai menyapa laki-laki itu dan akhirnya mereka berkenalan. Dendy nama laki-laki itu.

Beberapa bulan berlalu, hubungan Zhena dan Dendy sepertinya bertambah dekat, merka berdua pacaran. Kabar itu didengar Yongki, sebenarnya hati Yongki sakit mendengar kabar itu karena Yongki diam-diam menyukai Zhena, tapi Yongki berusaha menerima semua itu dengan ikhlas, karena baginya melihat Zhena bahagia itu sudah lebih dari cukup untuknya.




Suatu malam Dendy berencana mengajak Zhena ke suatu tempat yang sudah dipersiapkannya. Waktu itu saat Dendy ingin menjemput Zhena, kejadian tragis menimpanya. Mobilnya menabrak pohon, saat ia berusaha menghindari seseorang yang tiba-tiba menyeberang ditengah jalan. Orang-orang disekitar kejadian mengerumuninya dan membawanya kerumah sakit. Dirumah perasaan Zhena sangat cemas, ia berusaha menelefon Dendy tapi tidak ada jawaban. 

Selang semenit setelah Zhena berusaha menghubungi Dendy, tiba-tiba handphonenya berbunyi, dia senag karena yang menelfon Dendy, tapi kebahagiaannya berubah menjadi kekecewaan, karena ternyata dia bukan Dendy. Sempat Zhena bingung, kenapa yang berbicara bukan Dendy?? Dendy dimana?? 

Pertanyaan itu mengiang difikirannya. Lebih kaget saat Zhena mendengar kabar kalau Dendy mengalami kecelakaan. Tanpa pikir panjang Zhena menyusul Dendy ke Rumah Sakit ditemani Yongki. Setelah sampai dirumah sakit Zhena cemas memikirkan keadaan Dendy. Air matanya terus mengalir dipipinya, hatinya sedih, ia merasa tidak mau kehilanagn oarang yang ia sayangi kedua kalinya. Yongki berusaha menenagkannya, diraihnya tubuh Zhena kedalam pelukan Yongki.

Menangislah dipeukanku Zhena, luapkan semua apa yang kamu rasakan
Setelah beberapa jam Zhena menunggu, dokter keluar UGD dan memberitahu keadaan Dendy.
Dokter, gimana keadaan Dendy?? 
Dendy bisa diselamatkan kan Dok?? 
Alhamdulillah Dendy selamat.. 
Hati Zhena terasa lega mendengar pernyataan Dokter.
Tapiii… Dokter melanjtkan perkataannya.
Tapi kenapa Dok?? 

Zhena mulai cemas
Dendy baik-baik saja kan Dok?? 
Dendy selamat dari kecelakaan itu, tapi kamu minta maaf, kami tidak bisa
Menyelamatkan organ penting yang dimiliki Dendy.  tutur Dokter.
Maksud Dokter ??  Zhena semakin cemas dan fikirannya kembali kacau.
Kornea mata Dendy rusak karena mengalami benturan hebat pada waktu
Kecelakaan. 
Zhena hanya diam mematung, hatinya terasa sakit mendengar kekasih yang sangat dicintainya tidak bisa melihat.

1 minggu setelah kejadian itu Zhena kelihatan sanagt bersedih, sesekali ia menangis membayangkan mamanya meninggal dihadapannya, membayangkan kekasihnya tidak bisa melihat, hatinya benar-benar hancur. Dari jauh Yongki memperhatikan Zhena, ia tidak tega melihat keadaan Zhena. Yongki yang tidak pernah ingin melihat Zhena bersedih, tidak pernah ingin melihat air mata Zhena membasahi pipinya, Yongki yang selama ini mencintai Zhena dan hanya ingin melihat senyumnya.

Yongki mendatangi dokter yang menangani Dendy, ia bermaksud untuk menolong Dendy agar Zhena bahagia. Dokter tidak bisa mengiyakan permintaan konyolnya itu, karena itu sangat membahayakan dirinya, namun Yongki tetap pada pendiriaannya, ia ingin mendonorkan matanya buat Dendy. Ia sudah siap dengan semua konsekuensinya, ia rela mati untuk melihat Zhena bisa tersenyum kembali dan akhirnya Dokterpun menyetujuinya.

walaupun aku nanti harus mati, toh aku masih bisa melihat senyum Zhena dengan mataku yang ada pada Dendy. “ pikirnya saat ia terbaring
ditempat operasi.
Zhena, ini semua untuk kamu.  katanya dalam hati.
Sudah siap Yongki?  tanya Dokter.
Siap Dok, lakukan dengan baik untk Zhena ya Dok.. 
Sebelum operasi dilakukan, ada yang mau disampaikan? 
Saya mau sms Zhena bentar ya Dok?! 
Silahkan..

Yongki mengambil handphonenya dan menulis sms untuk Zhena
Zhena, jaga diri kamu baik-baik, tetaplah tersenyum, jangan menangis lagi. Aku sayang kamu..” kata-kata itu yang terakhir kali diucapkannya. Hingga sampai saatnya tiba, ia merasa waktunya sedah semakin dekat, pelan-pelan ia pejamkan matanya dan untuk selamanya.

Ini siapa sih, malam-malam ada sms..  ketika saat ingin membaca sms tersebut, tiba-tiba ada panggilan masuk dari dokter yang menangani Dendy. Dokter berkata ada kabar baik untukknya dan menyuruh datang ke Rumah Sakit. Setelah tiba dirumah sakit Dokter menyampaikan bahwa ada orang yang sangat baik yang mau mendonorkan matanya untuk Dendy. Zhena sangat bahagia melihat kekasihnya dapat melihat lagi. Ditengah senyumnya yang lebar itu tiba-tiba Zhena berfikir sejenak.

Kamu kenapa sayang??  tanya Dendy yang sedang melihat Zhena agak sedikit bingung.
Yongki kemana, dari tadi pagi kok nggak kelihatan.  katanya sambil membuka sms yang tadi velum sempat dibacanya.
Kanget saat Zhena membaca sms dari Yongki, ia semakin bingung kenapa Yongki bilang seperti itu, ia juga bingung karena Dokter tidaj memberi tahunya siapa yang sudah mendonorkan matanya buat Dendy. 

Zhena pun bertanya kepada Dokter, dia ingin membalas kebaikan orang tersebut, namun Dokter tidak memberitahukannya, karena Yongki sudah meminta agar merahasiakannya.
Ada apa ya,, rumah kok rame banget..??  pikirnya saat ia melihat dirumahnya banyak sekalu orang berdatangan dengan memakai pakaian hitam-hitam. Zhena semakin curiga, dan langsung masuk kedalam rumah.

Seperti guntur yang menyambar hatinya, bagaikan hujan pisau yang menghujam jantungnya. Ia tidak bisa berkata-kata, kakinya terasa berat untuk melangkah, hatinya terus berkata Itu bukan Yongki Zhena lari kedepan rumah, duduk ditempat biasanya ia merenung. Disitu ia muali berfikir, apakah Yongki yang mendonorkan matanya untuk Dendy?? 

Tapi kenapa Yongki melakukannya dan mengorbankan dirinya?? Zhena ingat dengan sms yang terakhir dikirim Yongki. “Zhena, jaga diri kamu baik-baik, tetaplah tersenyum, jangan menangis lagi. Aku sayang kamu..” Zhena mencermati tulisan itu dan mencari-cari arti tulisan itu.

Tiba-tiba mama Yongki menghampiri Zhena, menenagkan Zhena, dan menceritakan semua pada Zhena. Zhena kaget dan hampir tak percaya Yongki melakukan semua itu untuknya. Zhena merasa bersalah kepada orangtua Yongki.

Tante, maafin Zhena. Zhena yang udah bikin Yongki jadi kayak gini, tante boleh laporin Zhena ke kantor polisi..
Namun tante Dini hanya tersenyum mendengar perkataan Zhena.
Tante, Zhena udah terlalu banyak hutang budi sama tante, dan sekarang Zhena malah buat anak satu-satunya tante meninggal. Hukum Zhena tante… 
Zhena, tante nggak marah sama kamu, Yongki begini bukan karena kamu, ini karena Yongki sayang sama kamu, Yongki ingin lihat kamu tersenyum.. 


Tapi dengan dia mengorbankan diri?? 
Dia bilang sama tante, walaupun dia meninggal, tapi dia masih bisa melihat senyummu Zhena, dia bahagia seperti itu.. 
Zhena terharu mendengar ucapan tante Dini, ternyata tanpa ia sadari sekama ini begitu besar sayang Yongki padanya hingga Yongki mengorbankan nyawa untuknya.

Dooorr… Zhena lagi ngapain??
Zhena, main yuk, main sepedah-sepedahan, atau makan ice cream, mama baru beli looh.. 
Mama kamu pasti bangga punya anak sepertimu Zhen. 
Menangislah dipeukanku Zhena, luapkan semua apa yang kamu rasakan
Zhena, jaga diri kamu baik-baik, tetaplah tersenyum, jangan menangis lagi. Aku sayang kamu..

Zhena tersenyum mengingat semua itu. Mengingat perhatian yang diberikan Yongki padanya sampai akhir hayat Yongki. Dari belakang Dendy datang menyusul Zhena yang sedang melamun disebuah taman,
Senyum-senyum sendiri, kayak orang gila tauu.. 
Itu kan yang kamu ingin lihat matanya Yongki.. 

Mereka berdua tertawa lebar sambil berjalan bergandengan meninggalkan taman. Namun tiba-tiba ada seseorang yang menabrak Zhena, laki-laki berkacamata yang sepertinya Zhena mengenalnya.
Cowok ituu

>The End>

Kamis, 29 Desember 2016

CERITA CINTA - Kamu Pilihan Buat Hidupku

Aku Tak tau semua perasaan yang sedang ku rasakan saat. Aku sangat heran. Hal yang sudah terjadi, dan Sedikit lagi aku lupakan.kenapa kau datang dalam kehidupanku lagi. Sangat payah, aku Mencoba Hilangkan kenangan.Kenangan Saat Bersama kamu, dan kamu tinggalkan aku tanpa memberi kabar.




















Kamu hadir Menyapa yang sudah kau buat. seakan Kamu tak pernah Berbuat kesalahan samasekali. Wajah kamu yang melihat aku seakan tidak pernah ada masalah. ada apa kamu kembali? Untuk apa?


banyak Tempat yang sudah aku datangin hanya untuk mencarimu. Demi kamu. Orang yang istimewa di hati ini. Tapi, kamu hadir kembali Disini lagi. Dengan
mengembalikan banyak hal yang kau tancapkan rasa itu di dalam hati ini kembali?

kamu sudah tau hilangkan hati mu itu sangat sulit. Kau tak ada celah sedikitpun Aku untuk keluar dari hatimu ini. Aku Tak tahan menahan Disetiap orang yang sudah kau masukan ke dalam hatimu itu. Tidak kuat. Banyak yang lain sangat menginginkanmu tapi kenapa kamu selalu ingin mencari-cari wanita lain untuk menjadi pendamping mu.


Perih rasanya, Jikalau aku terus menyalahkan semua percakapan yang selalu menasehatimu tentang tidak mudah mendapatkan pendamping hidup. Oke! Memang. Benar aku menyayangimu. Tapi aku tak mau merusak persahabatan yang sudah begitu lama semanjak kita pertama kali bertemu —5SD— itu.

Aku gak akan membuatmu Kecewa, tak ada dalam tersengajaan aku. Aku tak ingin Berjauhan darimu. Aku Merasa nyaman saat bersama kamu. Maka dari itu, aku kuat bertahan tidak memberitahukan mu tentang rasa yang sudah ku pendam sejak lama ini.


Aku sangat senang kehadiranmu lagi ke sini. Di daerah sering kita bermain bersama. Ada apa balik lagi? Bukankah sudah puas di tempat yang kata mu itu nyaman? Aku berbicara tegas. Setegas hatiku yang saat ini. Ku melihat wajah mu, kau terlihat ada berbeda.

Iya, berubah menjadi lesuh. Maaf. Maafkan aku! serunya kamu ada duduk di sampingku yang berada di Tempat ini. Ya. dimana kita sering bermain kami biasanya Ke pantai parang tritis.Di Tempat itu kami pertama bertemu. kenapa harus meminta maaf. Tak ada yang dimaafkan kok, kataku masih ketus sembari Seakan dia terus menghampiriku dan aku menolak.


Iya, aku mengerti. salah ini ada padaku. Tapi, sungguh ku kira orang yang selama ini ku katakan padamu iya adalah benar-benar terakhir. Ketenangan la yang selali ku cari untuk milih pasangan hidup. ya Tak berpura-pura… Perkataan nya tetap ingin bersamaku. terus"an ia mengganggguku.Entah Kenapa. Aku pun heran melihatnya.

Tidak perlu menggangguku, bisa? aku makin ketus. sensunggunya aku sudah mau Tersenyum kalau seperti ini. Tapi aku tak mau. Biarkan saja. Rasa sakit yang dia buat ke aku masih teringat. Iya, maaf! perkataan itu saja yang ucapkan sering. Ah aku bosan. Aku pulang saja la, baru saja aku ingin Melangkahkan kaki perlahan menuju rumah yang sangat dekat dari Pantai ini.

males rasanya. dua minggu aku Bersedih karna dia. Besedih karna kepergiannya yang dia bilang ingin mendapatkan pendamping hidup. Yah, mau cemana lagi? Itu keputusan yang sudah ia rancang. Percuma saja aku menasehati panjang lebar. Percuma, omonganku hanya dianggap angin sesaat saja.

Tapi kenapa pula ia kembali? Dua minggu tidak waktu Tercepat lho. Dua minggu harusnya aku mengerjakan hal yang tidak sia-sia mencari kamu, tapi ini? Ternyata ini yang aku Tunggu, mencari dan alhasil kamu yang mendatangkan aku. tidak masalah la. apa yang kamu suka saja! Aku bosa gini terus-terusan membatin kayak gini ini.

Esok harinya, menjelang maghrib…
Matahari telah pergi menenggelamkan jiwanya untuk segera beristirahat. Meninggalkan semua makhluk di bumi untuk menyaksikan sinarnya rembulan yang menawan. Sunset! Iya, itu dia yang aku suka. Tepat aku di pantai selatan Jogja ini, aku duduk termenung. Menyesaati setiap kenangan. Ah! Aku bosan, kenangan lagi. Kenangan lagi.

Akan ku ganti topiknya. Iya, aku sedang menyesati setiap hatiku yang mulai tipis karena tergoreskan setiap ketidakpastianmu. Hidupku seperti tak berguna setiap kegalauan melanda jiwaku. Jiiwaku serasa goyah diterpa setiap ingatan lalu.


Ombak besar menerpaku. Memberi salam padaku. Dan ia bawakan sebuah batu besar ukuran genggaman tangan, apa maksudnya? Ah sudahlah. Lebih baik ku buang. “Aku pastikan batu ini akan kembali menuju tempatnya semula, jangan kembali jika hanya untuk sementara. Seperti aku dan dia.” Kataku dalam hati. Dan aku lemparkan batu itu jauh-jauh menuju lautan bebas. Menuju tempat dia berada. Ahhhh! Ku tarikan nafasku lamat-lamat. Dan aku pergi meninggalkan sebuah kenangan yang mendalam disini.


Ombak besar lagi-lagi mengguyurkan angin yang berhembus. Membuatku untuk menengok ke arah belakang kembali. Lho? Batu itu? Kenapa batu itu datang kembali? Seharusnya batu itu sudah lepas dari jeratan ombak. Hah? Biarlah.

Hai, Ra. Suara itu lagi. Aku jenuh untuk mengatakan bahwa setiap aku lupa pasti ia datang. Ya! Sangat jenuh. Ku tengokkan kepalaku bekisar 180 derajat. Ya? Jawabku dan segera membalikkan badanku menghadapnya. “Mau curhat. Mau jadi pendengar yang baik? Tanyanya. Tuhan, demi cinta aku rela!

Segera ku anggukkan kepala pertanda aku setuju dibarengi dengan senyuman manis yang mungkin terlihat sangat terpaksa. “Kamu tak bosan kan selalu mendengar curhatanku?” Tanyanya setelah kami tiba di pendopo warung makan. Ceritanya aku sekalian ditraktir. Ya sudahlah, mumpung aku juga lapar.

Kalau aku bosan pasti aku akan menolak diajak kamu, Ucapku seadaanya. Ndu, maaf kalau aku bohong. Sebenarnya aku meng-iyakan ajakanmu, agar aku bisa terus-terusan bersama kamu. Batinku. Ra, kapan kamu punya pacar? Umur mu sudah 23 tahun lho, sudah pantasnya kamu memilih jodoh, Ujarnya. Ndu, kamu belum paham juga ya? Tak usah ku cari, aku memilihmu sebagai jodohku. Yo’re special in my heart. I hope you to be my mate. Aku berdoa dalam hati.

Aku masih terlalu muda untuk urusan begituan, masih ingin menghirup udara kebebasan dulu,Kataku sembari meminum es teh yang masih begitu dingin untuk dicicipi. Oh ya, menurutmu kalau pacaran sudah dua minggu lalu segera merencanakan pernikahan itu terlalu cepat tidak? Uhuk… Uhuk… Uhuk… Aku tersendat. Es yang sedari tadi kusedot jatuh dan membasahi setengah taplak meja ini. Aku terdiam. Membisu. Aku gelisah. Entah apa yang harus ku lakukan, ku katakan lagi. Aku tak sanggup berkata.

Kamu kenapa? Duh, pelan-pelan kalau sedang minum. Sampai tersendat begitu, Ucapnya santai sembari merapihkan tumpahan es yang sudah berhamburan di meja. Maaf! Seruku masih belum bisa berucap. Sedih, iya itu yang ku rasakan. Marah, iya itu juga yang kurasakan. Aku gelisah. Ah! Rasa yang berkecamuk. Semua rasa itu telah bercampur menjadi satu dalam jiwaku. Menurutmu bagaimana?” Tanyanya kembali dengan begitu santai.

Kamu jahat, Ndu. Seharusnya kamu bisa merasakan ada yang tersakiti saat kamu mengatakan kata-kata itu. Kapan kamu bisa paham dengan perasaan itu? Kapan? Apakah aku harus menunggu kamu tua terlebih dahulu, baru kamu bisa merasakan apa yang ku kirim kan kepadamu?

Aku capek! Aku pulang ya, Aku langsung pamit kepadanya. Tanpa salam, dan tanpa kata lagi.




Menangis. Hanya itu yang biasa ku perbuat. Cengeng sekali aku? Haruskah aku menangisi dia? Haruskah rasa ini datang disaat yang tak tepat? Mungkinkah aku akan merasakan timpalan balik dari rasa ini?

Aku melirik telepon genggamku. Ada BBM masuk. Dari Pandu.

Pandu Wargodiharjo
Ra, kamu kenapa? Kok tiba-tiba pulang?

Mutiara Syafira
Enggak apa-apa, Ndu. Sudah ngantuk.

Pandu Wargodiharjo
Ya sudah, good night Tiara sayang 😉

Mutiara Syafira
Pandu, hati-hati nanti pacarmu marah.

Pandu Wargodiharjo
Enggak lah, kan panggilan untuk sahabat 😉

Tuh kan, kamu selalu begitu. Kamu selalu membuat ku melayang seketika. Secepat itu juga kamu jatuhkan aku. Kamu kira aku layangan? Yang seenaknya ditarik, diulur, diterbangkan, dijatuhkan bahkan sampai ia putus karena terlalu rapuhnya benang itu. Iya, seperti kamu memainkan perasaan ku.

Pandu Wargodiharjo
Besok aku ke rumah ya 😉

Entah, enggak tahu apa yang harus ku rasakan saat ini. Dia besok ke rumah ku. Aku harus senang kah? Atau bahkan aku benci kalau-kalau dia malah melanjutkan curhatannya yang tadi. Oh, Tuhan… beri aku kekuatan untuk menerima ini semua.



Tiara, ada Pandu di depan, Kakakku berteriak menyerukan nama ku. Oh, dia sudah datang. Ku lihat wajahku di depan cermin. Ah tidak terlalu kelihatan kalau aku habis menangis. Langsung saja, aku keluar kamar menemuinya. Pandu berbeda, ia terlihat tampan seperti itu. Seperti presenter Tarra Budiman. Ah iya! Apalagi dengan topi di kepalanya. “Tumben, ganteng gitu? Mau kemana, Mas? tanyaku yang mungkin mengangetkan lamunannya saat serius membalas sebuah pesan dalam telepon genggamna.

“Ahayde, makasih Ra.” Katanya dengan cengar-cengir seperti kuda. “Oh ya, belum sarapan kan?” Tanyanya kembali. Ah, baru jam 7 pagi. Belum waktunya aku sarapan. Aku sudah biasa sarapan sekitar jam 9an mau itu aku sudah lapar sekali ataupun belum, ya…, memang jadwalku sarapan di waktu itu.

Aku hanya menggeleng pertanda aku belum sarapan. Ya, hanya segelas susu yang setiap paginya telah Ibu siapkan di dapur untuk anak-anaknya. “Ya udah, mandi sana. Ikut aku,” Sebegitu suram kah wajahku, sampai ia tau bawa aku belum mandi? Ck.

Tanpa kata lagi, aku langsung masuk kembali ke dalam rumah. Dan bergegas masuk ke kamar mandi.

Sekitar setengah jam Pandu menunggu di depan rumah. “Aduh non, lama banget sih,” Protesnya kepadaku. Aku kan perempuan, Mas. Akhirnya kami jalan. Seperti biasa dengan jalan kaki. Aku tahu pasti ia mengajakku ke pantai lagi. Mentang-mentang dekat dengan rumah. Pilihannya Pantai Parang tritis melulu. Aku mencibir.

Traktir kan ini? Tanyaku saat dia masih serius dengan BB nya. Hanya anggukan yang ku dapatkan darinya. Ah! Lebih baik aku menolak ajakannya. Tapi terlambat. Sudah separuh jalan aku dengannya. Serius amat, Mas? BBMan sama siapa sih? Tak ada jawaban darinya. Akhirnya aku merebut BB itu dari genggamannya.

Tiara, jangan rese ah! Balikan BB ku! Serunya dan akhirnya kami main kejar-kejaran. Untung sudah sampai, jadi kejar-kejarannya terhentikan. Nah, itu orangnya! Dia menunjuk ke arah pantai lepas. Perempuan? Aku menghentikan jalanku. Apakah dia perempuan yang ingin dikatakan oleh Pandu kemarin? Apakah perempuan itu yang akan menjadi milik Pandu seutuhnya?

Lho, kok berhenti sih, Ra? Ayuuuk, Tanganku ditariknya menuju perempuan itu. Entah apa yang membuat aku sulit untuk melangkah. Apakah pasir-pasir ini yang membuat langkah ku terhenti? Atau bahkan perempuan ini? Tuhan, tolong kuatkan perasaan ku. Hilangkan terlebih dahulu perasaan itu.

Ayla? Pandu memanggil nama itu dengan lembut. Dan seseorang yang dipanggil membalikkan badannya dan akhirnya perempuan yang pernah Pandu ceritakan ini memperhatikan kami. “Sudah lama? Oh ya, maaf aku bawa sahabat ku. Ini Tiara, Tiara ini Ayla pacarku, Ujar Pandu memperkenalkan kami berdua. Pandu, boleh kamu bunuh aku sekarang? Kamu jahat Pandu, lebih baik aku mati sekarang.” Sayangnya, aku hanya mengatakan lewat batinku. Tuhan, kuatkan aku!

Percuma kan? Akhirnya aku hanya dijadikan nyamuk saja oleh mereka. Pandu, kenapa kamu tidak bilang, kalau kamu ingin memperlihatkan pacarmu padaku? Mengapa kamu malah bilang kepadaku bahwa kita hanya sarapan? Kita. Iya, seharusnya hanya ada aku dan kamu. Tanpa dia, Ndu.

Aku tak nafsu makan. Padahal aku sudah dipesankan bubur ayam oleh Pandu. Biarlah, aku sudah kenyang dengan pemandangan yang berada di depanku. Oh ya, untung BB Pandu masih ku pegang. Lebih baik aku mengusilkan BBM nya. Iya, aku akan membajak BBM nya.

Ku pasang PM kebelet kawin lalu ku ganti DP nya dengan foto dia yang sedang tidur dan ku ganti juga DN nya dengan Panuan Wargodiharjo. Hahaha, aku puas mengerjainya. Iseng-iseng aku mengecek chat. Lumayan banyak dia chatting-an dengan seseorang. Ah ku cek chat dia dengan… Ah, ya! Ayla Riskia.

Oh, Tuhan, aku salah besar! Seharusnya aku tak nge-stalk chat mereka berdua. Kamu tolol, Ra! Kena sendiri kan akibatnya? Nyesek kan? Aaaah! Aku menghirup nafas panjang. Huuh, haaaah, huhhh, haaaah! “Nih, Ndu BB kamu. Aku ke pantai dulu ya,” Pamit ku pada mereka berdua.

Akhirnya, aku sendiri disini. Keadaan pantai masih sepi pengujung. Mungkin, karena ini memang bukan weekend. Biar deh, biar aku bisa menangis sepuasnya. Iya, tanpa kusadari ternyata air bening keluar dari pelupuk mataku. Kamu jahat! Kamu tega, membiarkan aku terus menyakiti hatiku sendiri. Kamu senang ya,

jika aku memendam rasa ini sendirian? Apakah aku kurang memberikan kamu sinyal-sinyal? Haruskah ku katakan ini semua? Iya, bahwa aku mencintaimu, Ndu. Aku sayang sama kamu. Kenapa sih, kamu masih cari-cari wanita lain? Nyatanya disini ada aku yang tulus benar-benar sayang sama kamu.

Bukankah kamu mencari kenyamanan? Memang kamu tak nyaman denganku? Kalau begitu kenapa kamu terus mengajakku untuk bermain? Oh, iya aku paham kamu pasti mengajak ku bermain dengan perasaan ku, kan? Kamu jahat, Ndu! Kamu enggak tahu gimana perasaan kamu saat kamu terus-terusan cerita-cerita tentang wanita lain? Kamu enggak sadar, di sana terlihat petir menyambar wajahku, Ndu. Pandu… aku sayang sama kamu!”

“Kenapa kamu tidak bilang dari awal, Ra? Kenapa baru sekarang? Disaat aku sudah bersama wanita lain?” tiba-tiba Pandu berada di belakangku. Berada disaat aku menyeluruhkan semua perasaanku. Berada disaat aku terpukul karenanya. Sejak kapan berada disitu? Maaf, maafkan aku karena aku mencintaimu. Ini bukan niatku untuk mencintaimu. Tapi, hati, Ndu. Hati ini yang sudah terperangkap dalam hatimu.

Aku tak bisa lepas dari jeratan perangkapmu, aku tersesat menuju hatimu. Aku capek terus-terusan bolak-balik berada hanya pada hatimu. Aku capek. Ijinkan aku keluar, ku mohon. Aku tau, aku yang membuatnya tersesat. Tapi, sekarang aku mohon ijinkan aku untuk keluar dari hatimu. Keluar dari semua tentangmu.”

Engga, Ra. Kamu harus tetap disini. Nanti aku bantu untuk keluar dari hatiku, tapi tidak untuk jauh dariku. Aku tak bisa jauh darimu, Ra. Maafkan aku, bukannya aku jahat. Bukannya aku menyakiti hatimu. Tapi, semua ini terlambat. Aku telah melamar Ayla, untuk menjadi istriku,” Jleb! Ndu, kamu benar-benar membunuh hatiku, Ndu! Kamu benar-benar mematikan seluruh jiwaku.

Oke! Selamat. Selamat karena kamu sudah menemukan pendamping hidupmu. Dan selamat tinggal Pandu. Aku senang bersahabat denganmu,” Aku lirih. Aku pergi meninggalkannya hanya dengan ucapan selamat. Iya, selamat berpisah sekaligus. Aku akan pergi, akan pergi dari hidupmu. Aku takkan mengusik hidupmu lagi. Aku pastikan untuk mendapatkan penggantimu. Ku yakinkan itu!



Ndu, tinggalkan aku jika kamu menyayangi Tiara. Ikhlaskan aku, biarkan aku disini sendiri. Toh, hidupku takkan lama lagi. Jangan membiarkan hatimu memendam rasa seperti itu. Sebenarnya aku sudah tahu dari awal. Seberapa sayang kamu ke aku. Iya, berbeda saat kamu bersama-sama dengan Tiara. Kamu menyayanginya, Ndu. Tinggalkan aku. Tak usah khawatirkan aku, jika kamu bahagia pasti aku akan bahagia. Kasih cincin ini untuknya.”

Tapi…, kamu? Tidak! Tidak usah! Ini sudah keputusan ku untuk menikahkan kamu, Ay.

Iya, aku tahu. Tapi, aku tak ingin menikah dengan seseorang yang nyatanya hatinya bukan untuk aku. Sudahlah, kejar dia. Lamar dia. Segeralah menikahinya. Segeralah kamu bahagia dengannya. Percuma juga, Ndu, jika kamu menikah denganku. Umurku hanya tinggal menghitung bulan saja. Kanker Hati ini sudah menggerogoti seluruh badanku. Ayo, sekarang kamu kejar dia sebelum terlambat!”


Assalamu’alaikum… Tiara…

Mbak Tiara, ada Mas Pandu di luar, Adikku yang membukakan pintunya. Duh, kenapa mesti dibukakan pintunya. Ada apa lagi dia datang ke rumah ku? Bukankah dua minggu lagi dia akan melangsungkan pernikahannya? “Bilang aja, Tiaranya enggak mau keluar! Seruku dengan berteriak. Dan ku keraskan lagi volume TV yang sedang aku tonton. Aku sedang menonton FTV yang berda di stasiun langganan untuk menayangkan film tersebut.

Ra? Seperti ada seseorang yang memanggil. Ku lihat kanan, kiri enggak ada. Dan tiba-tiba aku dipeluk seseorang dari belakang. Tuhan, ku mohon berhentikan waktu sekarang juga! Dekapan ini nyaman. Iya, aku merasakan kebahagian yang entah dari mana datangnya. “Maafkan aku, Ra.” Hah? Suara ini? Aku menengok ke arah suara tersebut. Ku lepaskan dekapan itu. Ralat! Dekapan ternyaman itu.

Ngapain sih, kamu masih disini? Sudah sana nanti pacarmu marah, nanti aku dibilang perusak hubungan orang, lagi. Kataku masih ketus kepadanya. Justru, Ayla yang menyuruh aku kesini. Dia pindah posisi yang semula berada di belakangku menjadi pindah ke depanku. Ayla menyuruhku untuk memberikan cincin ini kepada kamu, Ra.Dia memperlihatkan sebuah benda berwarna merah berbentuk hati. Iya, ini tempat cincin berlian.

Ra, aku serius. Aku enggak main-main. Maafkan aku, yang tak peka terhadap perasaan mu. Maafkan aku yang mungkin menyakiti perasaanmu walaupun itu secara perlahan. Maafkan aku untuk semua kelakuan yang kau tak suka.

Aku akan menggantinya dengan kamu menjadi istriku. Ra, maukah kamu menjadi pendamping hidupku? dia menundukkan kepalanya. Aku masih tak mengerti dengan semua ini.

Ndu, ini maksudnya apa? Sudahlah, jangan mempermainkan perasaanku lagi. Aku capek tahu! Sudah sana pulang! Aku mengusirnya. Dan lekas berdiri menuju pintu keluar.

Ra, plis beri aku kesempatan. Aku engga main-main. Ternyata perempuan yang membuat aku nyaman ada disini, ada di depanku. Aku memang bodoh! Aku tolol! Aku yang tak menyadari semua itu. Ra, tolong… Beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya dengan kamu menjadi istriku, ku mohon.”

Tapi ini maksudnya apa? Kenapa disaat kamu bilang akan meikah dengan Ayla, sekarang malah kamu melamar aku? Tanyaku dan dia menceritakan semuanya. Dan aku hanya mengangguk-anggukan kepala. Aku engga mau punya suami yang tak pernah sayang kepadaku, Kataku. Kata siapa aku tak sayang padamu?” Tanyanya. “Buktinya, kamu kesini disuruh Ayla, kan?” Aku menanya balik.

Iya, memang! Tapi kan kamu tahu sendiri, Ayla aja mengerti bahwa aku menyayangimu. Dia paham bahwa yang ada di hatiku hanya kamu. Ya, memang aku bodoh sih! Aku engga tahu siapa yang ada di hatiku sekarang. Yang jelas, ada seseorang yang belum sempat keluar disini, Dia memegang tanganku dan mengarahkan tanganku ke dadanya. Iya, Ra. Disini… hati kamu masih tersesat disini, Katanya dengan masih setengah memohon. Ayolah, Ra. Umur kita kan beda 2 tahun doang kok,

Maaf, Ndu. Aku akan memikirkan ini dulu, ini pilihan sulit setelah kamu menya… Aku potong pembicaraanku. Agar ia tak tersinggung. Menyakitimu? Iya, Ra. Aku paham. Makanya kau ingin meminta maaf, akan ku tebus semuanya dengan kau menjadi istriku. Ku mohon,

Oke, aku mau!” Aku langsung to the point mengatakan bahwa aku ingin menjadi istrinya. Yeeey! Alhamdulillah, aku akan mempunyai seorang kekasih yang pertama dan terakhir. Semoga ya…

Kamu serius kan, Ra? Katanya agak takjub. Dia menggendongKu dan mengitari aku bak seperti di film-film. “Turunkan aku! Nanti jatuh ah, Ndu. Rengekku dan dia menurunkan aku. Ra, aku jadi pingin kebelet kawin deh. hahaha kamu iseng ya, ngebajak BBM aku, Katanya lagi dan mencubit hidungku yang agak mancung ini. dan ku lirik hidungku ternyata berubah menjadi warna merah. Ah Panduuu! Seruku dan aku mengejarnya untuk membalas cubitan itu.

Aku bahagia, Tuhan. semoga ini untuk selamanya. Dan peristiwa batu yang kuhempaskan di pantai itu terkabulkan. “Jangan datang lagi jika hanya untuk sementara.” Dan nyatanya dia datang kembali untuk selamanya untuk datang menjadi pendamping hidupku.




Besok adalah puncak acara pernikahanku dengan Pandu. Semua orang sudah sibuk. Aku pun ikut sibuk merawat diriku sendiri. Membersihkan seluruh badanku. Karena ini yang pertama. Ya, Pandu adalah yang pertama untukku.

Aku tahu, ini sungguh cepat. Hanya seminggu dari acara lamaran dia. Tapi, tak mengapa. Kita sudah mengatakan perasaan kita masing-masing. Aku sudah lega mengatakan bahwa sejak lama aku menyayanginya. Yang jelas, selama ini memang kami terus-terus bersama walaupun hanya berstatus sahabat.

Pandu akan menjadi sahabat sejati, sekaligus pendamping hidupku. Dia yang pertama, dan semoga juga dia yang terakhir. Semoga acara besok berjalan dengan lancar, Tuhan…



Saya terima nikahnya Mutiara Syafira bin Edrik Syarif dengan mas kawin 23 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai! Itulah ijab qabul yang di utarakan oleh Pandu. Dan semua wali mengatakan “Saaaah!”

Ya, pernikahan kita berjalan dengan lancar. Dan akhirnya aku menjadi seorang istri. Istri dari Pandu Wargodiharjo. Bukan, Panuan Wargidoharjo. Dikecuplah keningku dengannya. Dan dia berteriak, Yeeeey, akhirnya aku punya Bojoooo…dan ku harap kebahagian ini akan selamanya…


Rabu, 28 Desember 2016

CERITA CINTA - Semoga dia Bahagia dengan pilihannya

kisah nyata antara sebut saja nama nya rendy dan rinda

rendy dan rinda berkerja di satu perusahaan yg sama
dan kami pun saling mengenal dan sering bercakapan
dan kami pun semaking hari semakin akrab dan dekat.
Kami bedua sudah mempunyai pasangan.
pada suatu hari rendy dan pasangan putus hubungan,karna pacar nya lebih medengarkan perkataan teman nya di

bangdingkan omongan cowok sendiri.dan di rendy merasa galau sekali.


saat rendy sedang melamun kerjaan nya dan tiba tiba rinda datang menghapiri nya dengan diam untuk

mengejutkan nya,
rinda pun mebuatnya terkejut woi....kenapa lo melamun gak kayak biasa nya lo melamun kayak gini ada masalah

kamu ?

rendy menjawab ?




















rendy : gak apa apa kok

rindah : serius

rendy : iya beneran kok gak ada apa apa ko dengan senyum

rinda : iya sudah kalau kamu belum mau cerita. kalau mau cerita cerita saja sama aku ya.

ke esokan hari rinda mencoba menyemangatin rendy, dan memberikan perhatian pada nya, niat rinda ingin

membuat rendy seperti hari kemarin selalu ceria.

rinda selalu ada untuk rendy, dan mereka sering pergi bareng.
rendy ternyata sudah menyukai rinda tapi rendy tidak mungkin merusak hubungan mereka, rendy hanya

menganggap sahabat terbaik, rendy dan rinda pun semakin sering pergi bareng saat pulang kerja, 3 bulan rendy dan

rinda sudah dekat dan sering pergi bareng, dan saat mereka duduk bersama saat pergi makan, rendy memberikan

pertanyakan pada rinda.

rendy : rin mang cowok kamu gak marah ya kamu jalan sama cowok lain ?

rinda : dia tidak ada di sini kami pun jarang jumpa dia gak tau kok

rendy : mank kamu gak takut kalau suatu hari cowok kamu tau kita pergi bareng

rinda : ya takut si,tapi kita hanya jalan saja kita pun cuman hubangan sahabat, lagian di tidak akan tau kalau kita

sering jalan baren, kalau tidak ada ya ngasitau

rinda : ya sudah ngapain kita bahas itu. apa kamu bosan jalan jalan sama aku ya ren ?

rendy : bukan gitu rin tapi aku kan takut di bilang merusak hubungan orang rin.

dan rinda pun mengahlikan pembicaran nya.
ren kamu sama pacar kamu kenpa bisa putus mank masalah nya apa si cerita donk ren jangan di simpan donk ren.

dan rendy pun mulai ingin menceritakan dari awal.

gini rin kemarin kami pergi ketempat pesta ulang tahun kawan nya dan aku mengenal kawan nya, dan kami pun

pulang sampai jam 11 malam
ke esokan hari nya dia tiba tiba tidak ada kabar sama sekali 1 hari itu malam nya aku pun sms dia.

rendy : sayang kok gak ada kabar 1 hari nie ?

15menit kemudin di blas

pacar : mang kenapa kalau aku gak ada kabar. mang kamu siapa kali

Rendy : kok kamu gitu blas sms nya sayang, mang aku ada salah apa ?

pacar : baru tau aku rupanya tentang kamu ya, kamu rupanya sipat nya gak bagus,

rendy : apa si yang kamu blg aku gak tau apa maksud kamu.

pacar : kawan kawan aku bilang suka mainin cewek kamu itu playboy.

rendy : kamu lebih percaya sama kawan kamu di bandingkan aku ?

pacar : iya la mereka ada bukti nya, dan kamu pernah cerita kan sama mereka kamu yang bukan bukan kan ?

rendy : iya memang saya pernah cerita sama mereka tapi saya cumana bercanda saja sama mereka.

pacar : entah lah terserah kamu saja sekarang.

Rendy : kalau kamu uda gak mau sama aku lagi kamu lebih pilih mereka ya sudah kamu putus kan aku sekarang.

dan si rinda langsung membalas nya,

pacar : iya kita putus saja,

Rendy : baik la kalau itu jalan yg terbaik buat kamu. semoga dapat yg lebih baik,

gitu la cerita nya rin. dia lebih memilih teman nya rin. mungkin dia mang bukan jodoh ya sudah la rin. lau pun

sebenar nya sakit rin. tapi aku jadikan pengalaman saja rin

rin pun mencoba menenangkan rendy, ya uda gak usah di pikiri lagi kita heppy aja, aku siap kok lau kamu butuh

teman saat lagi suntuk.

dan waktu berlalu 2bulan kemudian kami rendy dan rinda sering pergi bersama dan semakin hari rendy pun semakin

ada persaan terhadap rinda, tapi rendy tidak mau mengatakan nya karna rendy tau kalau si rinda sudah memiliki

pasangan.

entah kenapa rinda mengatakan persaan nya kepada rendy waktu kejadian nya waktu malam takbiran jam 12.00

rinda tepon rendy

Rendy : ada apa rin kok telpon malam kali ?

Rinda : kenapa gak boleh ya aku telpon. ya besok aja aku telpon ya.

Rendy : boleh kok cuman gak biasa nya si, mang ada apa ya rin. hayo kangen ya ri. hehehehe

Ridah : iya ada kangen,hehe. oh iya ada yang mau aku bicarain ni

Rendy : mang apa yang mau kamu bilang rin nampak nya serius kali ?

Rinda : aku suka sama kamu ren ?

Rendy : ah kamu bencada deh, kamu kan punya cowok mana mungkin kamu suka sama aku ?

Rinda : iya aku serius ni, karna kita sering pergi bareng aku jadi ada persaan sama kamu. apa kamu mau sama aku

ren ?

Rendy : gimana ya rin aku tau kamu sudah punya cowok rin.jadi aku bingung rin

Rinda : ya da lau kamu gk bisa ya gak apa apa, yang penting aku sudah mengungkap kan isi hati aku buat kamu.

Rendy : trus cowok kamu gimana rin ?

Rinda : aku sayang sama kalian berdua,

Rendy :hemm iya uda kita jalan kan saja dulu ya rin.


saat itu rinda pun bisa membagikan waktu nya buat 2 cowok. rinda mengatakan pada rendy kita setiap pergi jangan

di hari rabu atau hari sabtu ya, lain hari nya kita bisa jalan seterusnya.

Rinda dan Rendy pun sudah menjalanin hubungan selama 6bulan
suatu hari Rendy dan Rinda yang sudah menjalani hubungan yg sudah 6bulan semakin hari semakin rumit hubungan nya.

15hari kemudian Rinda pun mengatakan pada Rendy kalau hubungan mereka tidak bisa di lanjutkan semakin jauh dikarna kan Rinda akan segera menikah dengan cowok itu, setelah Rendy mendenger perkartaan si Rinda.

Rendy pun yang mendengar perkataan Rinda yang barusan di ungkap nya sangat sakit Rendy mendengar nya.
dan Rendy pun mengatakan kepada Rinda bahwa Rendy tidak bisa hidup tanpa nya.
Rinda pun mengatakan kepada Rendy.

Masih banyak wanita lain yang lebih baik dari aku ren kamu bisa mendapat yang lebih baik lagi ren.
waktu itu juga rinda pun tidak mau membalas SMS atau pun mengakat telpon dari Rendy.

Rendu pun sangat purtasi saat di tinggal orang yang benaran yang dia sayang, Rendy pun setiap hari masih juga sms dan telpon si Rinda tapi tetap juga tidak ada balasan dari si Rinda,
1minggu pun berlalu Rendy pun yang kemarin masih memikir kan orang yang dia sayangi tapi sekarang ia sudah mulai ingin melupakan Rinda.




Rendy pun sudah mulai bisa melukan si Rinda, dan Rendy sudah mulai mencari suasan baru, Rendy berkata dalam hati bahwa dia bukan jodoh aku, aku harus bisa bangkit dari rasa sakit ini suapaya iya tau aku tanpa dia aku bisa bangkit membangun hari hari yang bahagia dengan pasangan aku kelak. semoga dia bahagia dengan pilihan nya itu la ucapan Rendy buat Rinda yang telakhir kali.

>THE END<



Selasa, 27 Desember 2016

CERITA Motifasi hidup - Pesan dari dari ibu

Pada Suatu hari, ada seorang Pria terburu-buru  masuki  restoran di karena kelaparan Dari tadi pagibelum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue itu menghampirinya, Om, mau beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!

dan Om itu menolak tawaran anak itu





Tidak Usah Dik, saya tidak ingin makan kue. Saya mau makan nasi aja, Saut si pria. menolak.

Dan anak itu pergi Sambil tersenyum  dan menunggu di luar restoran.

Terlihat Pria itu sudah siap makan, si anak menghampirinya Kembali dan mencoba menawarkan kuenya lagi. Si pria yang sambil pergi ke kasir untuk membayar pesanannya berkata,sambil saya baru saja selesai makan dik.

anak itu terus menawarkan kue nya kepada pria itu, anak itu mengataka sama Pria itu, Kuenya bisa dibuat bekal pulang, Om.

Dompet yang masih belum dimasukkan ke dalam kantong pun dibuka kembali. dan pria itu mengeluarkan uang dua lembar ribuan dan ia memberikan kepada anak penjual kue.dan pria itu mengatakan. Saya tidak ingin kuenya. Uang ini buat kamu saja dik anggap itu amal dari saya.

Dengan Gembira dan Menerima uang itu. Lalu, anak itu langsung pergi ke luar restoran, untuk memberi uang yang baru diberi tadi kepada pengemis yang ad di depan restoran.

Si pria itu memperhatikan dengan anak itu yang sedang memberikan uang tersebut. Pria itu merasa heran dan merasa tersinggung. pria itu langsung menegur anka itu,  adik kecil, kenapa uang yang saya kasih. kamu berikan kepada yang lain? Kamu berjualan kan ingin Memiliki uang. Kenapa setelah uang yang sudah untuk kamu, kamu berikan ke Orang lain ?

Om, saya Mintak maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengatakan saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas kerja saya sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini ibu saya yang sendiri dan jika itu ibu tau saya dapat uang bukan dari hasil saya sendiri pasti ibu kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan dari hasil kerja saya dari menjual kue. Tadi Om bilang sama saya, uang amal, maka uangnya akan saya berikan kepada orang yang layak mendapatkan nya.


Si pria sangat terkesan pada anak itu dan menundukkan kepala bahwa pria itu sudah paham dari perkataan anak itu. Baiklah, adik ada berapa banyak lagi kue kamu sekarang ?
Saya borong kue nya untuk kluarga saya dik.
anak Itu pun langsung menghitung kue nya dengan semangat.

Sambil memberikan uang pria itu berkata,Saya BerTerima kasih Dik, atas pengetahuan hari ini. Sampaikan salam dari saya Buat ibu kamu ya dik.


Walaupun anak itu tidak mengetahui apa tentang pengetahuan yang di bilang si pria itu, dengan sangat senang diterimanya uang itu dan itu mengatakan untuk Pria itu, Terima kasih BANYAK, Om. Ibu saya pasti akan senang sekali, karna saya mendapatkan uang dari kerja keras saya sendiri. itu sangat dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan Kluarga saya.

Ini seprti sebuah tentang sikap mejalanin hidup dengan baik dan Beribawa.meski Kita Terlihat miskin harta, Tetapi Kita kaya akan mental! Menghadapi kemiskinan bukan cara untuk kita mengemis dan minta orang lain mengasihanin kita. Tapi dengan itu kita harus kemampuan ingin lebih bekerja keras, jujur, dan terus berusaha tanpa batas menyerah..

kita tidak boleh malu karna kita terlihat miskin. kita harus malu sama apa yang kita perbuat setiap hari nya.
Jika semua manusia ingin mencoba dan membuat arti kekayaan mental yang ada di dalam arti menjalan kan kehidupan ini dengan baik.terus berusaha semampu mungkin

Cepat atau lama kekayaan mental yang akan kita miliki itu akan mengkristal  dan menjadikan sebuah karia, dan karia tersebut yang akan menjadikan embrio dari keberasilan yang Abadi yang akan kita ukir dengan baik dan berkilau.

Senin, 26 Desember 2016

CERITA CINTA - kamu wanita yang baik yakin lah. Suatu saat nanti kamu mendapatkan yang baik

Kamu Wanita yang baik yakinlah Suatu saat nanti pasti kamu akan dipertemukan dengan Pria yang baik. Begitulah nasehat semua teman-temanku ketika aku Sampai Di sana mereka dalam keadaan menangis. Menagisi seorang laki-laki yang tidak punya hati namun masih saja aku cintai sepenuh hati.





















Aku tidak tau apakah aku memang orang yang baik seperti yang mereka katakan atau kalimat itu hanyalah penyemangat untukku, namun yang pasti ucapan mereka itu cukup menengkan bagiku meski saat itu hatiku terus berkata aku ingin dia dan aku berharap semoga itu akan terjadi.

Saya Ingin Meyakini Bahwa Pada Akhirnya Aku Juga Bisa Mendapatkan Pria Yang Mempunyai Hati Yang Baik Dan Setia Seperti Yang Mereka Katakan

Saat mereka memberikan nasehat itu padaku, aku ingin sekali meyakininya, namun hatiku tidak bisa bohong kalau aku masih sangat ingin kalau orang yang baik itu adalah dia, dia yang berubah menjadi baik padaku.

Tapi Sesakit Apapun yang Dia kepadaku. Saya Sangat berharapku Dia Bakalan Bisa Berubah Melihat KeTulusan Cintaku untuk dia

Entah sudah seberapa sering dan seberapa banyak teman-temanku menasehatiku untuk melupakannya saja namuh aku selalu berkata pada mereka kalau aku hanya ingin dia, aku hanya cinta dia.

Jangan bodoh dia tidak akan berubah” begitulah jawab mereka padaku, jawab mereka selalu sama ketika aku selau datang manangis karena diskiti laki-laki itu.

Pada Saat Itu Mereka Memberikanku Sebuah Nasehat ,Yang Membuat Aku Sadar Kalau Aku Sedang Mencintai Pria Yang  Brengsek Akan Tetapi Hatiku Masih Mencintainya

Aku sadar kalau aku sedang mencintai laki-laki brengsek seperti kata teman-temanku. Tapi yang tidak bisa aku lakukan adalah aku tidak bisa mengikuti apa kata mereka meski aku sangat ingin.

Bahkan saat itu akupun mengatakan pada mereka tolong batu aku untuk bisa melakukan itu semua. Dan mereka hanya menatapku dengan ratapan tidak tega, mereka melihat seolah bisa merasakan hatiku yang terluka.

Kamu Wanita Yang Setia Kamu Pantas Mendapatkan Orang Yang Lebih  Dari Pria itu, Lupakanlah Pria Berengsek Itu.


Saat mereka menasehatu denga mengatakan lupakanlah laki-laki berengsek itu aku bisa melihatnya betapa besar keinginan temn-temnku untuk membuatku lepas dari laki-laki tidak tau diri itu dan hidup bahagia seperti yang mereka katakan.

Saat itu juga aku bisa menyadari betapa brengseknya laki-laki yang aku cintai sampai-sampai teman-temanku sangat ingin membuatku lepas darinya.

Lupakanlah Pelan-Pelan Dulu Kamu Pasti Bisa Melakukan Itu Semua, Ayo Coba Dulu Jangan Mengatakan Tidak Bisa Jika Kamu Masih Belum mencobanya

Mereka membujukku dengan cara memintaku untuk melupakannya secara pelan-pelan dulu. Mereka memaksaku untuk mencobanya dulu meski aku menyelanya dengan mengatakan aku tidak bisa melupakannya, aku ingin dia.

Suatu Saat Nanti Dia Pasti Akan Menyesal yang Telah Menyia-Nyikanmu Dan Akan Mencari-Carimu kembali.

Percayalah nanti dia akan menyesal telah menyakitimu, pergilah tinggalkan dia kalau kamu memang berharga buat dia, dia pasti aka mencarimu dan memohon-mohon padamu untuk kembali. Kamu pasti berharga, dia pasti akan merasa kehilanganmu percayalah itu.

Pergilah dulu, lupakanlah cobalah jatuh cinta pada orang yang baru dulu. Setelah itu jika nanti dia mngejar-ngejarmu terserah kau ingin kembali apa tidak tapi aku harap kau tidak lembali. Karena dia terlalu berengsek untukmu dan kamu terlalu baik untuk dia.

Aku tidak tau apakah nasehat panjang dari temanku itu benar atau tidak tapi dalam hatiku ada rasa ingin meyakininya. Terlebih temanku mengatakan kalu dia pernah mngalami seperti apa yang aku alami sekarang.


>THE END<

Minggu, 25 Desember 2016

KATA-KATA Motivasi - tak perlu mempedulikan orang yang membenci diri kamu

Tidak usah pusing atau mengambil hati pada mereka yang membenci mengolok atau menfitnah kamu dengan segala tipu muslihatnya, abaikan saja mereka dan anggap angin lalu saja. Yang perlu kamu lakukan hanya perlu terus melangkah maju dan fokus pada apa yang kamu inginkan.




























Jadikan saja batu pijakan orang-orang yang membencimu itu sebagai pecutan  agar kamu terus melangkah maju kedepan dan menjadi yang lebih baik daripada sebelum-sebelumnya. Karena kebenaran pasti akan terungkap dengan sendirinya. dan juga sikap bencinya menandakan bahwa dia iri kepadamu karena memang kamu lebih baik darinya.

Orang Yang Membencimu, Sampai Menfitnah Kamu Tanpa Alasan Sedang Tidak Ada Pekerjaan Sehingga Mengusilimu

Buat saja dirimu sendiri sibuk untuk terus produktif dan berkembang maju, daripada mengurusi orang-orang yang membencimu itu. Biarkan saja mereka berbicara apapun sesuka hatinya, tidak perlu diambil pusing apalagi sampai dimasukin hati. Karena selain iri kepadamu, mereka juga tidak punya pekerjaan penting sepertimu. Jadinya mereka suka menggunjingmu. Semua yang mereka bicarakan anggap saja angin lalu dan teruslah maju, serta tetap berjuang.

Meladeni Mereka Sama Saja Membuang Waktumu Yang Berharga dan Energi Positif Yang Bisa Kamu Manfaatkan Untuk Hal Yang Lebih Bermanfaat Lainnya.

Dengan kamu terpancing apalagi sampai emosi oleh kata-kata benci dan fitnahan mereka, kamu sama saja telah membuang waktumu yang begitu berharga. Biarkan saja mereka membencimu hingga mulut berbusa. Karena toh kamu yang akan rugi sendiri jika mau mendengarkan mereka. Selain waktumu yang terbuang, kamu juga akan kehilangan energi positif dan semangat yang sangat kamu butuhkan untuk terus menjadi produktif dan terus bekerja, serta membuktikan diri.


Asalkan Di Hadapan Tuhanmu Kamu Sudah Baik. Maka Penilaian Manusia Terhadapmu Tidaklah Begitu Penting Meskipun kamu dihujat oleh banyak orang, dibenci oleh masyarakat karena fitnahan atau anggapan yang salah buatmu, tetap diamlah dan jangan
kamu ambil pusing. Jika kamu ingin mengeluhkan semua itu. Katakanlah pada Tuhanmu sampaikan semua rasa yang ada dihatimu dan mitalah pertolongan dari-Nya. Karena mata manusia memang buta dan mudah dibutakan oleh sesuatu di depannya. Tapi Tuhan pasti akan melihatmu dan membantumu.

Karena Yang Benar Pasti Akan Terungkap. Akan Ada Saatnya Kamu Mendapatkan Keadilanmu

Tidak perlu marah, atau berniat membalas, karena itu sama saja kamu menunjukkan bahwa kebencian itu benar dan fitnahan kamu apa adanya. Ditambah lagi kamu  nantinya yang akan merugi sendiri dengan meladeni mereka. Cukup doakan agar mereka cepat menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi, juga supaya kamu jangan sampai menjadi sama dengan mereka hanya karena sakit hati.




Akan ada saatnya nanti kamu akan mendapatkan keadilan buatmu dan membuat mereka yang mencemoohmu terdiam. Karena kebenaran pasti akan terungkap. Anggap saja Tuhan sedang mencobamu untuk menjadikanmu pribadi yang lebih sabar

Sejujurnya Yang Iri dan Benci Denganmu Itu, Mereka Menyadari Bahwa Kamu Lebih Baik dari Mereka

Asal kamu tahu, orang yang membencimu, menggunjingmu sekarang tidak lebih dari orang yang sedang iri denganmu. Dia tahu bahwa kamu lebih baik dari mereka dari segi manapun, oleh sebab itu dia membuat namamu jelek untuk menjatuhkanmu dan membuatmu dibenci oleh orang lain. Oleh sebab itu, buat apa kamu membalas apa yang mereka perbuat?

Pada akhirnya keadilan akan tiba dan mereka pasti merasakan rasa sakit bahkan melebihi dari rasa sakitmu sekarang. Jadi kamu tak perlu membuang tenaga karna  mereka semua.

Yang Perlu Kamu Lakukan Adalah Diam, Doakan dan Terus Berbuat Baik.

Doakan saja mereka agar menyadari kesalahannya dan tidak usah merespon apa saja yang mereka katakan tentangmu, tetap fokus pada impian dan masa depanmu. Anggap saja mereka sebagai batu kerikil kecil yang akhirnya akan pergi sendiri saat sudah lelah menghujat. Kamupun juga harus menunjukkan betapa tegarnya dirimu dengan terus berperilaku baik.

Lama –kelamaan orang yang menghujatmu akan merasa bersalah dan akhirnya meminta maaf sendiri. Tapi jika dia tidak sadar-sadar yakinlah pengadilan Tuhan lebih baik daripada manusia.

Sabtu, 24 Desember 2016

CERITA CINTA - Cowok Rela Berkorban Demi Wanitanya

Si cewek ini namanya bunga dia mempunyai pacar namanya marwan. Tapi hubungan mereka ini tidak di restui oelh kluarga bunga. Karena bungan mau di jodohin dengan pilihan orang tua bunga. Akirnya si cew ini bertengkar dengan kluarganya dan akirnya bunganpun curhat sama teman cowok’nya yaitu Rudy. Taukah kamu siapa Rudy.?




















Rudy adalah cow yang mw di jodohin sama orang tua bunga. Tapi Rudy pura-pura kagak tau soal tersebut, dan Rudy pun berniat mengajak Bunga jalan-jalan sambil dengerin curhatan dari si Bunga.

Rudy berusaha menghibur Bunga dengan mengajak bunga makan-makan, membelikan boneka,baju dan lain sebagainya. Agar bunga bisa lupa sama masalah-masalahnya, (karena Rudy syang sama bunga. Rudy ga’ maw klo liat bunga sedih terus.

Setelah Rudy slesai jalan-jalan sama bungan, Rudy mintak ijin sama Bunga agar di kenalkan sama pacarnya. Akirnya setalah bertemu dengan pacarnya si bunga Rudy langsung berkenalan.

Rudy. haiii, kanalin aku Rudy temen nya Bunga
Cow. okee, aku Marwan pacar nya bunga.

Akirnya setelah berkenalan, mereka bersahabat baik. Tapi Rudy mersa ada yang aneh pada diri Marwan. Rudy merasa kalo marwan punya niat yg kagak baek sama bunga, tapi anji berusaha untuk positif thinking ajha.
Dan…

akhirnya Rudy juga mndengarkan lagi curhat dari mreka ber dua,. (nampaknya mereka berdua saling mencintai)
Dengan perasaan yang sangat sakit tentunya, Rudy berusaha sabar mendengarkan keluh kesah mereka ber dua. (karena Rudy juga suka sama bunga.

Setelah mendengarkan keuh kesah mereka ber dua,  Rudy basa-basi sama bunga agar di kenalkan sama keluarganya.
padahal.

Rudy uda kenal dekat sama keluarga bunga, apha lagi sama kaka’Nya bunga yang namnya Toni. Tapi Rudy pura-pura tidak mengenalnya.
Akirnya bunga mengajak Rudy kerumahnya untuk di kenalin sama keluarganyam, terutama kepada Toni dan nampaknya sebelum Rudy berangkat ke rumah bunga,

Rudy uda BBM’an sama Toni agar nanti pura-pura tidak kenal. Akirnya perkenalan Rudy dengan keluarga bunga berjalan dengan lancar.
Selang beberapa hari kemudian, Rudy keliatan akrap sama Toni.

Dan Rudy ngomong kepada bunga, biar tar membujuk kakak’Nya supaya bunga di ijinin sama Marwan. Akirnya Rudy berusaha meyakinkan kakak Nya buag, Dan saat iu jugha bunga dapet ijin sama keluarganya jalan sama Marwan. Bunga pun sangat berterimakasih sama Rudy.
Taukah kamu…?

kenapa Rudy rela, kalo bunga pacaran sama marwan…
nampaknya Rudy mengidap kangker otak.

Dan saat itu pula Bunga bahagia sama marwan, dan seakan lupa sama jasanya Rudy. Tapi hubungan Rudy sama kakaknya bunga masih berjalan, dan Rudy mintak di kenalin sama calon istri Toni.

Akirnya Rudy di undang makan malem sama Toni dan di kenalkan sama calon istri Toni. Tapi di saat makan malam yang sangat ramah itu, tak nampak seorang bunga. ternyata bunga lagi seneng- seneng sama marwan.

Dengan perasaan yang sangat kecewa Rudy berusaha tetap tegar.
dua minggu kemudian giliran Rudy yang mengundan Toni sama keluarganya untuk makan malem.
karena ini hari terakir kita ketemu Toni, usahain kamu hadir ya..?

kata Rudy
akirnya Toni dan keluarganya menghadiri makan malem di rumah Rudy beserta Calon istri.
Rudy sangat berharap kali ini bunga bisa ikut makan malam, karena bunga gak mau ikut karena lebih memilih pacarnya yang maw datang ke rumah.

Setelah selesai makan malam, Rudy bersujud di kaki orang tuanya untuk mintak maaf, dan kepada keluarga Toni pula, saat itulah Rudy merintih kesakitan (nampknya Rudy mau mnghembuskan nafas terakirnya)

Orang tua Rudy pun langsung  menephone bunga Bunga…teman kamu Rudy ksakitan, apa kamu ga. mau kesini bntar
Bunga iyaa tan, abis ini bunga kesana
Toni pun ikut-ikutan menelphone bunga bunga, calon suami yang akan d jodihin ama km, sakit parah, apa kamu masih gak mau kesini juga
Bunga menjawab teman saya juga ada yang sakit parah kak, saya ke teaman saya dulu yaaa, tar langsung ke sana!



langsung menutup telvon.
Ketika bunga bergegas mau kerumah Rudy, marwan berusaha mencegahnya. Dan memaksa bunga mau di ajak ML. Bunga pun berfikir kalo pacarnya itu emang bajingan, sekilas itu pula bunga menampar marwan dan memutuskan hubungan Nya.

Bunga langsung menuju kerumah Rudy dan setelah nyampek di sana, bunga melihat keluarganya dan keluarga Rudy, yang sedang menangis. Bunga bertanya kpd kakak’Nya.

kakak kok bisa ada disini..? trusss yang kakak bilang calon suami aku yang sakit itu siapa, ? gimana kondisinya??
Toni. Rudy calon suami kamu. Kamu terlambat, Rudy uda meninggal, karena kangker otak.
Dengan perasaan yanggg sangat menyesal, Bunga memeluk tubuh Rudy yang uda tak bernyawa. Dan saat itu pula, dengan tubuh yang tak bernyawa Rudy mengeluarkan air mata…..

Bunga pun minta maaf kepada keluarganya dan keluarga Rudy, kareana selama ini tak pernah nurutin nasehat keluarganya…
Kini hari-hari bunga hnya di temani kenangan yang sangatt indah….


>THE END<

Jumat, 23 Desember 2016

CERITA CINTA - Pertemuan yang berkhir perpisahan

cerita seorang remaja

mereka berjumpa saat pertama kali lelaki itu baru masuk di satu perusahaan yg sama dengan wanita itu,

dan mereka saling berkenalan satu samalain, nama lelaki itu reza dan wanita itu wina.
lalu mereka saling menukar no hp.

berapa hari kemudia mereka sudah mulai akrab dan sering mengbrol,
di suatu hari lelaki itu mengajak wanita itu jalan-jalan,

















reja : win sabtu ini kamu ada acara gak ?

Wina : gak ada si. mang mau kemana ?

Reja : jalan-jalan saja sekalian pergi makan ki mau gk win ?

wina : gimana ya. liat nanti ya reja.

Reja : napa kamu kok liat nanati ? ada yg marah ya ?

Wina : iya takut nya aku blg bisa tau nya gak bisa raja, siapa yang marah reja ?

Reja : mana tau cow kamu win, kalau kamu ada cow gak usah aja deh,gak enak nnti win

Wina : aku belum punya cowok reja, santai aja reja.aku usahain nnti ya reja

Reja : ok deh win. aku tunggu kabar dari kamu ya win

dan ke esokan hari nya dimana mereka akan pergi bersama.
wina mengatakan kepada reja

Wina : reja jadi kan nanti malam kita pergi nya ?

Reja : jadi la win. ok win sampai jumpa nanti malam win

Wina : ok siip

dan waktu sudah malam, dan mereka mulai pergi bersama malam ini,
mereka jalan-jalan dan pergi makan di suatu restoran.

mereka pergi jalan-jalan sampai larut malam.dan reja mengantar wina pilang kerumah nya.

dan di pagi hari nya, reja chet wina

Reja : pagi wina sudah bangun kah ?

Wina : ni baru bangun reja. ada apa ya ?

Reja : gak ada apa". cuman kangen aja hehehehe

Wina : ahh kamu pagi" uda gombalin aku

Reja : aku serius lo win

Wina : iya deh reja biar cepat hehehe

keesokan hari nya mereka berkerja dan sampai kerja mereka saling menatap wajah dan tersenyum
siang hari nya reja mengajak wina makan bersama di suatu tempat yg dekat dengan pekerjaan mereka.

Reja : win kamu sudah makan lau belum pergi makan bareng mau gak ?

Wina : belum ni reja. makan di mana kita reja ?

reja : dekat" sini aja win. yok pergi yok

Wina : iya deh :)

mereka pun pergi makan bareng mereka semakin hari semakin akrab
dan suatu hari reja mengajak wina ke suatu tempat yg romantis
dimalam hari reja chet wina.

Reja : win besok malam ada waktu gk ?

Wina : napa reja ?

Reja : gk aku mau ajak kamu kesuatu tempat. mau gk ?

Wina : kemana reja ?

Reja : ikot ja nnti kamu tau kok

Wina : bilang dulu la baru aku mau ?

Reja : kita taman win, sekalian ada yang mau aku bicarain penting

Wina : mang apa yg mau kamu katakan reja ?

Reja : ada la pokok nya. penting

Wina : ya deh bisa kok reja :)

dan keesokan hari nya mereka pergi jalan ke taman di mana mereka berjanjian
dan mereka saling bercerita banyak hal. wina pun bertanya pada reja

Wina : reja apa yg mau kamu bilang sama aku kemarin kata kamu penting ?

Reja : hehehe gak ada kok. cuman mau dekat sama kamu aja kok :)\

Wina : serius la reja. kamu gak mau bilang aku pulang nie

Reja : jangan pulang la win aku kan masih mau didekat kamu win

Wina : ya uda bilang la sama aku yg kamu bilang penting itu sama aku reja ?

Reja : baik la aku katakan win. win aku sebenarnya suka dan merasa nyaman didekat kamu win. kamu mau jadi pacar aku win ?

Wina : ah masak si kamu suka sama aku reja. kamu bercanda ya ?

Reja : aku serius win aku suka dan sayang sama kamu, bersediah kah kamu jadi pacar win ?

Wina : baik la aku sebenarnya sudah merasa nya sama kamu reja. aku mau kok jadi pacar kamu reja.

Reja : maksih ya win kamu mau nerima cinta aku.

Wina : iya sama-sma reja.

mereka pun sekarang sudah menjalanin hubangan pacaran
setiap hari nya mereka semakin menyayangin satu samalain dan sangat romantis.

dan suatu hari wina mengajak reja bermain-main kerumah wina untuk mengenalin reja pada orangtua nya.
wina mengatakan, reja kanalin ini orangtua aku mama dan papa aku.
reja pun bersalaman dengan kedua orang tua nya wina.

entah kenapa padangan orangtua nya wina seperti tidak menyukai kehadiran reja dirumah
dan waktu sudah mulai larut malam reja pun pulang dari rumah wina, reja permisih pulang sama oerangtua wina.
buk pak saya pamit pulang ya. orangtua wina hanya diam saja tanpa ada mengatakan satu kata pun. reja pun langsung pulang.
pikiran reja mungklin baru sekali pertemuan jadi seperti itu, gak diambil pusing sama reja.
kedua kali nya reja pergi kerumah wina masih sama sepeti pertamakali iya datang kesana wajah orangtua wina masih juga tidak senang.

suatu hari wina tiba" tidak masuk bekerja dan reja pun chet wina tidak ada blasan nya
dan malam hari nya reja pun mendatangin rumah wina.
reja kerumah wina hanya ada oerangtua wina saja yg di situ. orangtua bilang wina nya sedang tidak ada di rumah.
reja bertanya kemana wina buk ?
dia pergi di suatu tempat mungkin berapa hari lgi kembali kata ibu nya.

keesokan hari nya reja mendatangin rumah nya wina dan wina nya ada di rumah, 

Reja : kemana aja win kok gak ada kabar sama sekali win ?

Wina : iya aku pergi ketempat saudara aku. maaf ya.

Reja : iya deh gak apa" yg penting sekarangh aku uda bisa jumpa kamu lagi kok :)

dan mereka sudah banyak bercerita dan waktu mulai malam reja pun pulang,

suatu hari wina chet reja untuk mengatakan sesuatu ke reja

Wina : reja besok kita jumpaan ya di taman tempat biasa ya ?

Reja : iya boleh kok. kok tiba" kamu aja ketumuan bukan nya besok nya kita jalan-jalan kan win ?

Wina : iya ada yg mau aku kata kan yg penting sama kamu reja

Reja : mang kamu mau bilang apa win ?

Wina : uda besok baru aku bilang ya. sampai jumpa besok ya

Reza : iya wina :)

esok hari nya merka pun bertemu di taman yg mereka janjikan.
merekan duduk bersama wina pun sambil melamun.
reja pun mulai bertanya

Reja : win apa yg mau kamu bilang sama aku win ?

Wina : aku mau bilang hubungan kita sampai dsini aja ya reja ?

reja : kenapa gtu win,apa kamu sudah tidak sayang sama aku ya win ?

Wina : bukan gtu reja aku tidak mau menyakitin kamu lebih jauh lagi reja.

Reja : kamu kenapa mau putus dari aku win ?

Wina : ada la alasan nya kenapa aku harus memutusin kamu reja. aku masih sayang sama kamu tapi waktu yg tidak menyatukan kita reja.

Reja : alasan nya apa coba kamu bilang sama aku win ?

Wina : reja aku di jodohin sama orangtua aku reja, aku gak bisa menolak nya karna aku snagat sayang pada orang tua aku reja, dan aku sudah mau di nikahin reja

Reja : baik la kalau memang kamu sudah di jodihin pada yg lain aku aku harus bisa menerima walau pun sebenar aku berat pisah sama kamu win.

Wina : makasih ya reja sudah mau ngertiin keadan aku, maaf kalau aku sudah menyakitin perasaan kamu reja.

Reja : iya gak apa" kok win mungkin kita memang bukan jodoh win. ywd aku pamit pulang ya win

Wina : kok cepat kali kamu marah ya reja ?

Reja : gak kok win. mau menangin diri aja di rumah win, ya aku pulang ya, uda malam juga win

Wina : iya deh reja aku pun juga mau pulang reja, sampai jumpa di lain waktu ya reja maksih atas waktu nya selama ini reja

Reja : iya sama-sama win
dan reja sama wina sudah tidak menjalanin buhangan lagi.
dan suatu hari nya wina sudah menikah denga pasangan yg di jodohkan dari orangtua wina.
reja pun mendengarkan kabari itu membuat reja semakin sakit, dan suatu hari reja pun berpikir aku harus bisa melupanya. aku harus bisa bahagia melihat orang yang aku sayang bahagia. setiap pertemuan tidak selalu bersama pasti ada perpisahan
selamat bahagia wina yang aku sayang. jikan kamu bahagia aku ikut bahagia :)

THE END

Selasa, 06 Desember 2016

CERITA CINTA - kegagalan cinta yang telah mengubah nasib kami

At caffee Manggo Six seperti biasa aku menghabiskan malam minggu bersama sahabat-sahabatku. Kami adalah wanita-wanita lajang namun bukanlah gadis-gadis belia, yaa… bisa dikatakan ‘perawan-perawan tua’ Tetapi jangan salah, kami lebih cantik dan jauh lebih modis dibandingkan dengan gadis-gadis ABG.

35 tahun adalah usia dimana pada umumnya seorang wanita sibuk mendidik anak yang tengah menginjak remaja, namun berbeda bagiku dan kedua sahabatku. Takdir yang menemukan kita bertiga untuk bersahabat namun bukanlah takdir yang membuat kita sama-sama bisa sampai melajang sampai saat ini, melainkan nasib kita. Untunglah dengan keoptimisan kita sebuah nasib pasti akan berubah.


















Rindy is my name, kedua sahabatku yakni Sonia and July, 15 tahun sudah kami bersahabat, dulu kami kuliah di Universitas yang sama. Aku bekerja sebagai seorang designer di salah satu perusahaan fashion di Bandung. Karena pekerjaan itulah style-ku jauh lebih modis dibanding anak-anak ABG. Sampai-sampai orang pun tak akan menyadari bahwa umurku adalah 35 tahun.


Satu tahun lalu aku telah berpisah dengan kekasihku Nico, Nico 2 tahun lebih tua dariku. 5 tahun sudah kami berpacaran, Nico benar-benar menunjukkan keseriusannya padaku, namun aku tak menanggapi keseriusannya. Aku mencintainya namun di sisi lain aku belum siap menerima lamarannya dan sampai akhirnya Nico pun menyerah. Kami akhirnya mengakhiri hubungan dengan baik.

Tanpa dipungkiri 5 tahun adalah waktu yang sangat panjang bagiku melewati hari-hari indah bersamanya. Terkadang sepintas merasakan menyesal karena telah mencampakkannya. Namun apalah arti menyesal karena nasi sudah menjadi bubur Nico telah mempunyai seorang kekasih barunya, menurut kabar kekasih Nico 3 tahun lebih tua darinya. Dalam lubuk hati yang terdalam terkadang rasa cemburu itu hadir dengan sendirinya.

Sonia adalah sahabat paling cerewet usianya tak jauh berbeda denganku, dia bekerja sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit di Bandung, dengan kecantikannya sebagai perawat dia beruntung membuat seorang Dokter tampan bernama Reno jatuh hati padanya, mereka sangat mencintai satu sama lain. Namun naas nasib Sonia, kedua orangtua Reno tak merestui hubungan mereka. Entah apa alasannya Sonia sendiri tak mengetahui apa alasannya.

July sahabatku ini mempunyai kepribadian yang sangat dingin, usianya yakni 38 tahun jauh lebih tua dariku, dia adalah supplier tas branded di Bandung. Rasa trauma di masa lalu membuatnya menjadi seperti ini. Betapa tidak, 10 tahun yang lalu ia berpisah dengan sang suami, Bram. Suaminya adalah seorang pelayar dan didapati mempunyai seorang istri simpanan di Philippine. Sampai akhirnya dia selalu menutup hatinya untuk pria.

Satu tahun berlalu dan kami masih saja melajang tak pernah ada ciri-ciri untuk menikah di antara kami, kami sangat menikmati kesendirian kami. Begitu pun dengan Sonia, meskipun ia telah mempunyai seorang Dokter tampan namun kedua calon mertuanya tetap saja masih menutupi hatinya untuk merestui hubungan Sonia dan Dokter tampan tersebut. Di Manggo Six seperti biasa kami melewati malam minggu kami, di tengah-tengah keseruan kami bertiga datanglah Reno yang tatkala itu menghampiri Sonia.

Hai… udah lama kalian di sini? Tanya Reno.
Dari jam 09.00” jawabku.
Aku dan July berbincang pelan, sementara Sonia dan kekasihnya itu asyik bercengkerama juga.

Besok datang ya ke rumahku kalian bertiga, ada acara makan malam Tiba-tiba Reno berkata di tengah-tengah perbincanganku dengan July.
Tumben ada apa Ren? Ketus july heran.
Besok kalian akan tahu seru Reno.

Keanehan Reno ini tampak di wajah Sonia, ada apa gerangan tiba-tiba Reno mengundang kami bertiga untuk makan malam di rumahnya sedangkan kedua orangtuanya jelas-jelas menentang hubungan Sonia dengannya. Malam telah larut, Sonia diantar pulang oleh keasihnya. Sedangkan aku dan July pulang dalam satu mobil, July berencana menginap di apartmentku.



Malam ini kami bertiga berada di acara makan malam di kediaman Reno, tampak orangtua Reno pun menyambut kami. Seusai makan malam kami berbincang-bincang. Di tengah-tengah perbincangan kami. Orangtua Reno berkata.

Sonia, maafkan kami berdua telah salah menilaimu. Dengan keyakinan Reno dia ingin mempersuntingmu seolah membuat kami tak bisa berbuat apa-apa, dengan kondisi kalian yang sudah cukup umur untuk menikah maka kami mulai hari ini merestui kalian berdua. Seketika wajah Sonia berseri-seri, namun pada akhirnya berubah matanya menjadi berkaca-kaca mungkin karena sedih bahagia, hubungan yang selama ini ditentang akhirnya mendapatkan restu.

Waktu sudah larut malam, aku dan July berencana untuk pamit terlebih dahulu, sementara itu Sonia masih akan tetap berada di rumah calon suaminya. Sesampai di garasi ketika aku akan menghampiri mobilku datang seorang pria ABG turun dari dalam mobil, postur tubuh tinggi dengan gaya anak band yang menurutku terlalu alay dan berlebihan membuat aku tersenyum geli, Sonia dan Reno mengantarku sampai ke garasi tiba-tiba Reno menyapa pria ABG alay tersebut dan ternyata ia adalah teman Reno, namanya Vano. Reno mengenalkan Vano kepadaku, Sonia, dan July.

Reno masa punya teman ABG kayak gini? Gumamku dalam hati.



Seperti biasa kami berbincang di Manggo Six, tiba-tiba Reno datang bersama temannya yang bernama Vano itu. Kami berlima asyik mengobrol, aku sedikit mencuri pandangan ke wajah Vano dan tiba-tiba hatiku bergumam, “ganteng juga nih ABG,” tapi hanyalah gumaman seorang wanita tua kepada sang anak ibaratnya, tanpa ada hal-hal menyimpang di benakku. Aku duduk bersampingan bersama Vano, pada akhirnya aku, Sonia, dan July menjadi sangat akrab dengan Vano. Aku pun bertukar pin bb dan nomor ponsel. Begitu pun Vano dengan Sonia dan July.

Ayoo.. sekarang kan udah dapat restu nih, jadi kapan nikahnya bang? Vano mencoba membuka candaannya kepada Reno. Secepatnya.. doain aja.. Jawab Reno berseri-seri.
Jangan lama-lama keburu makin tua, Celotehku tanpa memikirkan keadaan diriku sendiri yang masih melajang di usia senja.

Tak terasa dini hari tiba, Reno dan Sonia pulang bersama. Sementara July akan pulang ke kediaman orangtuanya setelah mengantarkanku ke apartment karena aku tak membawa mobilku, namun Vano mendengar perbincanganku dengan July akhirnya ia menawarkan tumpangan untukku. Tak ada alasan bagiku menolak tawarannya akhirnya aku ada dalam satu mobil bersama Vano. Di tengah-tengah perjalanan kami berbincang sekenanya.

Van, lulusan tahun berapa?
2009
Masih muda ya…
Emangnya Rindy kelahiran berapa?
Ah udah tuir saya. 35 tahun
Serius Rindy? Tapi cantik. Gak kayak umur 35-an. Mesti panggil teteh dong!
Gak usah ah Rindy aja!!

Hmm kalau saja yang memujiku pria seusiaku pastinya aku berseri-seri, sayangnya anak ABG ternyata. Aku telah sampai di apartmentku, aku merebahkan kakiku di atas tempat tidur seraya memainkan game yang ada dalam ponselku, setelah satu jam lamanya ku asyik bermain game tiba-tiba ada pesan singkat melalui BBM yang ternyata dari anak ABG yang bernama Vano itu, isinya:

Sudah tidur Rindy?
Belum
Oh.. Lagi ngapain?
Hanya sampai disitu saja perbicangan singkat dalam BBM dan ku rasa tak penting bagiku untuk membalasnya.



DRET… DRET. Suara ponselku bergetar, sungguh membuatku terkejut karena aku masih ada di bawah selimut yang tebal, tapi sinar matahari di balik tirai begitu menyilaukan mataku yang masih terkantuk ini. Pagi Rindy…” Lagi-lagi si anak ABG itu menyapaku dalam pesan singkat BBM, aku sama sekali tak menghiraukannya.

Selang 1 jam. “Rindy, Lagi ngapain?
Tak lama pesan singkat itu datang kembali, membuatku merasa geli ketika ada anak ABG iseng cari-cari perhatian seperti itu.

Ada apa Van, Rindy lagi sarapan nih
Oiya selamat menikmati sarapan yaa
Terima kasih Vano
Sama-sama Rindy cantik.
Geli rasanya seorang ABG mencari perhatian padaku, oh tidak!

Aku berencana pergi ke supermarket terdekat untuk berbelanja kebutuhanku sehari-sehari, aku berjalan kaki menuju supermarket tersebut. Di tengah keramaian supermarket tiba-tiba aku bertemu dengan Vano.
Vano…?” Tanyaku kaget.
Eh Rindy, sendirian aja?
Iya… kamu sama siapa?
Tuh sama bang Reno

Vano membiarkan Reno pulang sendiri, sedangkan aku dipaksanya untuk untuk pergi makan siang bersamanya. Tak mampu rasanya aku menolak ajakannya dan akhirnya kami berdua pergi bersama. Dengan gayanya seperti anak band dengan sepatu setengah boot, postur tubuh tinggi, kulit kuning langsat. Sangat terpancar dalam dirinya aura muda, berbeda jauh denganku walaupun style-ku tak kalah modis dengannya namun jiwaku tetap saja terpancar aura tua. Usai makan siang, tanpa seizinku Vano membawaku ke sebuah cafe dengan live music performance, kami duduk berdua di tengah-tengah pengunjung cafe lainnya, kami meneguk minuman yang berada di depan meja kami sambil berbincang santai.

Kamu sering ke tempat beginian Van.
Sering sama teman kampus
Oh… kenapa bawa Rindy ke sini?
Kepingin aja bawa Rindy ke sini, gimana menurutmu asyik gak tempatnya?
Asyik kalau untuk pasangan yang sedang pacaran, hehe
Vano menatapku sejenak, entah kenapa matanya yang teduh itu membuatku tersipu malu. Namun aku terburu-buru sadar bahwa dalam hatiku tak boleh tergoda oleh si anak ABG ini.

Van, udah malam.. Pulang yuk!

Kami pun beranjak dari meja cafe, aku berdiri di samping Vano tiba-tiba tangan kirinya meraih tangan kananku, sontak membuat mataku melongo karena terkejut akan sikapnya. Jemarinya yang hangat seolah tak mampu tanganku untuk melepaskannya. Dan aku pun akhirnya bergandengan tangan sampai tiba di parkiran mobil.

Tiba aku dan Vano di depan pintu apartmentku.
Masuk dulu Van?”
Gak Rin makasih, aku pulang dulu ya”
Hati-hati Van.”

Aku memulai untuk memejamkan mataku, namun tiba-tiba ponselku bergetar.
Terima kasih atas malam ini, Vano sangat senang bisa bersama Rindy di cafe
Sama-sama Vano
Belum tidur Rindy? Lagi apa?
Baru mau tidur Van, kamu istirahat ya
Ya Rindy. Met malam

Aku tak bisa memejamkan mataku, memikirkan sosok seorang Vano yang tiba-tiba saja hadir dalam hidupku, entah perasaan apa yang ada dalam benakku saat ini tentang seorang Vano? Seorang anak ABG yang secara tiba mencuri perhatianku. Sepertinya Ada yang tidak beres antara diriku dan diri Vano. Secara umur kami sangat jauh berbeda.



Van, ada yang mau aku bicarain sama kamu, bisa kamu datang ke Manggo Six besok jam 8 malam?”
Iya, Vano juga ada yang mau dibicarakan sama Rindy”

Kami berdua bertemu di Manggo Six.
Van, katanya kamu juga ada yang mau dibicarakan. Coba kamu dulu, apa?
Rindy, maaf sebelumnya Vano bilang kayak gini. Dari awal Vano ketemu, Vano tertarik sama Rindy, Vano ingin jadi pacar Rindy.
Vano, aku juga sudah menduga bahwa Vano tertarik sama Rindy. Tapi sejujurnya Rindy nggak pantas jadi pacar Vano, Vano masih muda, ganteng, gaul, banyak di luaran sana cewek-cewek cantik yang pantas jadi pacar Vano

Kalau Vano tertariknya sama Rindy Vano harus bagaimana? Vano benar-benar udah terlanjur sayang sama Rindy”
Vano, banyak hal harus kamu pikirin tentang Rindy bukan lagi cewek seusia Vano, Rindy sudah sepantasnya cari pendamping hidup yang siap menikah dengan Rindy, seusia Rindy bukanlah waktunya bermain-main Van.

Memangnya Vano kelihatan bermain-main sama Rindy?
Bukan begitu Van, Rindy sudah bukan lagi wanita muda. Rindy sudah ibu-ibu Vano! Bahkan jika Vano menikah dengan Rindy pun apakah Rindy bisa punya anak di usia Rindy yang sudah tua? Rindy gak yakin bisa buat Vano bahagia. Pikirkan baik-baik Van
Ngerti Teh Vano ngerti banget.. jauh sebelum Rindy bicara kayak gitu Vano udah berpikir berkali-kali… Tak ada alasan Rindy nolak cinta Vano!

Gak bisa Van, kamu gak bisa begitu. Kamu harus berpikir banyak tentang hubungan kita
Rindy! Vano cinta banget sama Rindy, bisa gak Rindy ngerti perasaan Vano? Apa Vano harus jelasin alasan mencintai seseorang? Mencintai seseorang itu gak ada alasannya… datang dengan sendirinya! Bahkan Vano mencoba menahan perasaan suka Vano tapi tetap gak bisa. Malah semakin Vano menghapus ingatan tentang kamu Rin, malah perasaan Vano semakin tersiksa sakit.. tolong terima Vano.” Dengan lantang dan nada tinggi Vano mencoba menjelaskan isi hatinya.

Seketika jawaban Vano membuat hatiku tercengang, penjelasannya cukup membuatku terpana dan akhirnya aku jatuh ke pelukan seorang anak ABG alay.



Sekarang tepat adalah hari pernikahan Sonia dan Reno, kami semua sahabat hadir di acara pernikahannya. Mereka tampak berbahagia sekali semoga mereka menjadi keluarga yang bahagia seumur hidup.

Tiga bulan berlalu, dengan karakternya yang genit, jail, dan romantis namun juga dewasa Vano selalu mengisi hari-hariku. Vano adalah sahabat, teman, pacar, sekaligus calon suami untukku. Satu tahun ke depan kami merencanakan pernikahan menyusul Sonia dan Reno. July bertemu mantan suaminya, mereka rujuk kembali. Karena didapati istri simpanan Bram ternyata adalah pengedar nark*ba dan sedang menjalani hukuman seumur hidup, dan sekarang sudah diceraikan Bram.

Inilah nasib kami yang telah berubah, mendapatkan nasib buruk bukan karena kegagalan cinta, tetapi cinta yang telah mengubah nasib kami.