unitedbet88

Sabtu, 03 Desember 2016

CERITA CINTA - Cinta Yang Terobati

Kisah cinta nggak semudah atau segampang yang kita bayangkan, itu semua butuh perjuangan untuk mendapatkanya. Ketika orang yang kita sayang 100% pada akhirnya akan ada dua jawaban: dapat teman hidup atau dapat pengalaman hidup. Kita nggak bakal pernah sadar orang yang selalu berada disaat kita membutuhkannya dan selalu menerima segala kekurangan mu, mungkin kita nggak akan pernah menganggap dia ada di kehidupanmu, karena kita hanya sibuk dengan cowok yang kita sayang yang nggak akan pernah menerima diri kita di dalam hatinya.


















Malam hari ini begitu terasa dingin ditambah guyuran air hujan yang jatuh membasahi bumi. Malam hari ini adalah malam yang paling berat untuk memerima keputusan randy. Randy adalah seorang pria yang masuk dalam kehidupanku. Aku selalu merasa nyaman bila di dekatnya, tapi untuk malam hari ini perasaan nyaman itu hilang setelah mendengar keputusan randy untuk memutuskanku.
“Fanny… Soal hubungan kita sampai sini dulu” Ucap rendy dalam ke adaan sunyi. Yang terdengar hanyalah suara guyuran air hujan yang makin lama, makin lebat.

Mendengar ucapan randy yang mendadak aku terkejut dan melihat ke arahnya, aku yang begitu sayang sama randy tidak ingin untuk melepaskannya, air mata yang berlinang berusaha kutahan agar tidak terlihat jelas bahwa aku sedang menangis hanya karna seorang cowok memutuskanku. 

Sebagai seorang cewek aku harus jaga harga diri dan harus sedikit sok jual mahal.
“Ouh. Putus ya. Oke” Kuelakkan mata ke arah jalanan yang terguyur air hujan. Tangisan masih terus kutahan, walau bibir mengucapakan untuk melepaskannya, tapi hati berkata lain.

Orang yang kusayang telah menghilang dari pelukanku yang tersisa hanya kenangan yang selalu kuingat. Sebuah kenangan manis yang membekas di hati tidak akan hilang sekejap mata, itu semua pasti akan terekam di memori otak.

Kenangan yang tak mungkin kulupakan disaat hari hujan, ketika randy ingin mengantarkan ku pulang setelah pergi makan. Hujan yang turun begitu mendadak di saat ku sedang begoncengan di atas motor. Randy memberhentikan motornya di dekat halte bis untuk berteduh. 

Hujan yang turun makin lebat. Hari juga terasa begitu dingin, kuusap-usap kedua telapak tangan agar aku tidak merasa kedinginan. Kedinginan itu menjadi hilang ketika rendy menaruh kedua tangannya di atas tanganku sambil meniup dan menggosok-gosokkan kembali.

Mulai sekarang kita hadapi masalah kita bersama sama” Ucap rendy kearah ku
“Mmm” Aku tersenyum kearahnya.
“Laras” Ucap rendy yang sedikit ragu
“Ya”
“Hari ini kamu terlihat begitu cantik.”
Mendengar rayuan rendy, aku hanya tersenyum tersipu malu.
“Laras” Rendy menatap matanya ke arahku. Mata kami satu sama lain bertemu. Suasana berubah menjasi tegang.
“Hmmm” Aku menelan ludah.

Kita pacaran yuk” Tiba tiba suara kilat datang menyambar. Tanpa kusadari aku sudah berada di pelukan rendy. Rendy hanya tersenyum malu malu.
“Kamu mau nggak jadi pacar gue” Rendy membisikan ke telinga ku di dalam pelukannya. Ku lepaskan diri dari pelukannya. Tanpa berpikir dua kali aku mengnggukkan kepala.

Tolong jawabnya dengan suara” Pinta rendy
“Ya. Aku mau jadi pacar kamu.” Hatiku terasa mau meledak dibuatnya
Randy tersenyum dan mencium keningku begitu pelahan lahan. Hati semakin berdetak kencang dibuatnya.

Mengingat kenangan itu sendiri aku ingin kembali untuk memutar waktu dan tidak sedikitpun aku ingin untuk melewatkannya. Hari hujan tempat di mana rendy menerima cintaku dan memetuskannku. Entah sampai kapan aku kan terus mengingat ngingat masa lalu, rasanya aku tak ingin bangkit lagi, semangat hidupku telah hilang, motivasiku telah hilang, yang tersisa hanya pundi pundi kenangan yang ingin kuingat selalu.

Kringg…
Suara jam beker membangunkanku dari tidur. Pagi hari ini aku terasa malas untuk pergi ke sekolah kalau ngelihat wajahnya nantik malah gagal move on. Aku melirik ke arah jam beker, aku menyambung tidur yang sempat terjaga akibat suara nyarinya.
“Laras” Teriak mama sambil ngetuk ngetuk pintu kamar. Aku terbangun lagi akibat suara mama yang begitu berisik di telingaku
“Ada apa ma. Hari ini aku nggak pergi sekolah, lagi sakit nih” Sorak ku dari bali selimut
“O. Mama ambil obat kalau gitu”
“Nggak usah ma”
Suara mama tidak lagi terdengar di telingaku, langkah kaki mama makin lama makin menjauh dari kamar.
“Ma, aku lagi sakit nih. Sakit hati apa ada obatnya” Ucapku dengan pelan di balik selimut.
Aku kembali menyambung tidurku.

“Laras mama pergi kerja dulu, jaga diri baik baik ya nak” Sorak mama lagi dari lantai bawah. Aku tidak mengiraukan suara mama lagi, aku mulai tertidur dan memasuki alam mimpi.

“Randy. Aku sayang kamu, aku cinta kamu, aku ingin habisin waktu berdua dengan kamu dy” Aku mengungkapkan perasaanku
“Iya ras.” Randy memegang di kedua pipiku “Aku juga sayang sama kamu, aku juga cinta sama kamu ras” Randy memelukku begitu erat.

“Assalammualaikum”
Lagi lagi suara yang membangunkan tidurku yang membawa ke alam mimipi. Kayaknya aku mengenal suara itu deh.
“Waalaikumsalam Teriakku dari dalam kamar. Ku berjalan meninggalkan tempat tidur, langkah demi langkah ku berjalan untuk membuka pintu buat tamu.
“Oh. Ternyata lo fan” Sambutku dengan senyum.
“Nih buat lo, gue boleh masukan” Fandy sambil mengasih buah kearah ku “Lo kok nggak masuk sekolah” Tanya fandy

Ouh soal nggak masuk sekolah ya.” Aku terhenti “Gue lagi sakit”
“Hah lo sakit.” Fandy sambil memegang kedua pipi dan keningku. “Kok nggak ada yang hangat”
Aku melepaskan pegangan fandy dari wajah ku “Gue sakit hati”
“Yaelah sakit hati sampai nggak masuk sekolah santai aja kali ras” Fandy sambil berjalan ke arah tempat duduk “Gue boleh duduk kan”
“Silahkan. Lo mau minum apa”
“terserah”

Aku membawakan sirup dengan sebuah buah anggur yang ku potong dan menaruhnya di bibir gelas. “Silahkan”
“Oh ya. Lo sakit hati karena apa”
“Gue sakit hati karena rendy”
“What”

Iya fan” Aku menceritakan semua kejadian tadi malam kepada fandy
“Jadi ceritanya di putusin nih” Ucap fandy
“Ih apaan sih lo bukan cari penyelesaiannya malah diketawain”
“Iya, sorry sorry” Fandy begitu terlihat ganteng ketika sedang tersenyum “Dah lah ras. Mau sampai kapan lo terus terusan sakit hati begini dibawa santai aja, gue masih ada kok yang selalu setia jadi teman yang ada buat lo”

Ih sok jadi pahlawan lo” Aku memukul bahu fandy
“Eh, udah telamaan ya di sini gue cabut dulu ya”
“Ya hati hati. Lo bolos”
“Ya begitulah” Fandy berjalan menuju keluar pintu
“Gue pergi dulu” Fandy menghidupkan motornya
“Iya”
Aku menutup pintu “Dasar cowok aneh, tapi asik sih” Ucapku berjalan ke kamar.

Fandy salah satu teman pria yang aku miliki. Kalau bersama dia perasaan ini jauh lebih bahagia, lebih bisa diajak curhat. Fandy termasuk cowok yang di idolakan di sekolah, alis yang tebal dan menyatu, senyum yang selalu terlihat manis di wajahnya, dan kulit yang putih dengan ukuran badan yang relatif sedikit berotot.

‘laras lo ada acara nggak sore ini’ sebuah pesan masuk ke handphone ku dari fandy.
‘nggak. Emang ada apa’
‘pergi jalan jalan yuk’
‘oke. Jam berapa’
’16:15 oke, gue tunggu’

Aku begitu bingung dengan baju apa yang harus aku pakai nanti. Aku tidak mau jalan berdua dengan fandy kalau nantiknya buat malu maluin, secara gitu dia kan cowok yang ganteng yang diincar oleh para wanita.
Kali ini aku begitu gemetaran jalan sama fandy nggak biasanya perasaan kayak gini.
Fandy begitu erat memegang tanganku. 

Berdua sama fandy begitu happy, di taman ini suasananya begitu romantis kalau untuk pacaran. Fandy mengambil sebuah gitar yang memang sudah disiapkannya.
“Ini lagu special buat lo”
Fandy begitu keren dengan suara yang dinyanyikannya di tambah sebuah gitar yang dipegangnya.

Disaat asik berdua dengan fandy di taman aku melihat rendy dengan seorang cewek yang aku kenal sekali. Suasana hati ku makin kacau dibuatnya. Aku terus menatap ke arah rendy bersama seorang cewek, aku tidak lagi menghiraukan fandy yang sedang bernyanyi.
“Hhh… Fanny” Aku berdiri dari duduk ku dan mengambil tasku “Fan kita pergi yuk”
“Ada apa laras”
“Nggak. Nggak ada apa apa kok, kalau disini lama kelamaan gue malah gagal move on lagi” Aku menarik tangan fandy dan memembawanya pergi dari taman itu.

Fandy mengantarkanku pulang dengan motor yang dibawanya.
“Maaf jalan jalannya jadi kacau” Ucap ku kepada fandy sesampainya di rumahku
“Santai aja kalik, gue balik duluan” Jawab fandy dengan senyumnya “Besok lo sekolah kan”
“Mmm” Aku sambil menganggukan kepalaku.

Aku berjalan menuju kamar tanpa menghiraukan mama yang sedang duduk di ruang tamu. Aku hanya memikirkan cewek yang tadi jalan sama rendy, apa mungkin itu benar benar fanny. Kalau itu benar benar fanny mana mungkin dia mau mengkhianatiku kayak gini, lagi pula cowoknya aja yang kegatelan kali ya, baru putus langsung dapat penggantinya.
Di sisi lain aku hanya sibuk memikirkan fandy yang terlhat begitu keren di saat memainkan gitar, kalau diingat ingit aku pengen senyum senyum sendiri.

Sore ini biarlah berlalu, rasanya hari esok tak sabar untuk ku lewati bersamanya lagi.
Hari ini hari pagi yang cerah, hatiku begitu senang untuk pergi ke sekolah.
“Aaa” Aku berteriak karena terkejut, tanpa di duga fandy sudah ada di depan rumahku.
“Selamat pagi” Sapa fandy dengan senyum untuk yang menyambutku.
“Pagi” Jawab ku “Apa ini beneran lo fan”

Ya elah ras ini beneran gua”
Aku mencupit pipiku “Au…” Aku menjerit kesakitan
“Lo nggak papa laras, nggak biasanya lo kayang gini. Yuk naik” Tawar fandy untuk naik keatas motornya.
“Ih” Aku memukul helem yang di pakai fandy “Lonya yang nggak biasa pagi pagi dah ke rumah orang”
“Gue kan mau lihat lo”
“Apaan sih” Aku belagak sok jual mahal.

Sesampainya aku di sekolah semua cewek menatap iri ke arahku, wajar saja aku lagi boncengan sama siapa.
Aku turun dari motor fandy “Lo mau barengngan ke kelas” Tawarku
“Mmm” Jawab fandy

Di perjalanan menuju kelas fandy memegang tanganku, aku hanya terdiam melihat sikapnya fandy. Hatiku semakin dak dik duk di buatnya terasa hampir copot jantungku ini dibuatnya, eh kok aku malah berpikiran kayak gini ya, fandy itu kan hanya sebatas teman kok sampai kayak gini ya perasaanku, ucapku di dalam hati.

Lo duluan ke kelas nantik gue nyusul” Fandy sambil melepaskan pegangannya dari tanganku. Aku terus berjalan menuju ke kelas. Sesampainya aku di kelas sebuah pengumuman yang diputar berisikan kata kata cintanya kepada seseorang

‘di setiap di dekatmu detak jantung ku berubah drastis makin lama detak jantung ku ini semakin kencang’

Semua aktivitasku yang sedang aku lakukan saat ini terhenti, ucapan itu persis sama dengan setiap kali surat yang aku terima akhir akhir ini.

‘sejak pertama jumpa yang kulihat darinya hanyalah kebahagian yang terancar dari senyum yang ada di wajahnya itu. Aku ingin sekali untuk memilikinya, tapi itu tidak mungkin dia tidak akan menerima cintaku karena hatinya telah terlukai oleh pria yang selama ini dia sayang’

Aku melihat keluar kelas siswa kelas xii berlari kelantai bawah. Aku bertanya sama salah seorang murid yang ikut berlarian untuk melihat apa yang terjadi di lantai dasar tepatnya di lapangan basket.
“Ada apaan sih kok semua murid lari kayak gitu ”
“Fandy” Jawabnya
“Ah. Ada apa dengan fandy”
“Dia mau menembak seorang cewek”
“Oh gitu.” Jawabku dengan heran “Apa”

Murid yang tadi melanjutkan larinya lagi hingga ke lantai dasar
“Oh, fandy udah punya cewek yang disukai, cara mengungkapkan cintanya romantis lagi di depan umum, cewek itu sungguh beruntung” Ucapku di dalam hati sambil berjalan ke lantai dasar, dan aku juga penasaran seperti apa sih fandy nyatain cintanya seperti apa, padahal aku berharap sekali untuk jadian sama fandy.

Sebuah bunga mawar yang ditaburi berbentuk hati dengan tulisan I love you, oh jadi kayak gini caranya nembak cewek, sungguh romantis.
Fandy yang kelihatannya berdiri kebingungan kayak sedang mencari sesuatu, tiba tiba dia berjalan menghanpiriku, dia memegang tanganku dan terus membawaku ke tengah ligkaran yang berbentuk hati itu.

Ras, izinin gue untuk jadi obat dari luka lo itu, mungkin gue memang sudah terlalu terlambat untuk mengungkapkannya, tapi di dalam cinta tidak ada kata terlambat kan”
Semua cewek yang melihat kejadian ini hanya melihatnya dengan iri dan ada juga yang bersorak
“Ras gue mau mengungkapkan, kalau gue suka sama lo” Sambung fandy

Terima… Terima… Terima” Sorak semua murid murid yang ada di lantai dasar.
Aku tersenyum dengan sedikit rasa malu yang kutahan, untuk pertama kalinya ada cowok yang mau rela rela sampai kayak gini buat gue itu sungguh luar biasa “Iya fan gue mau jadi cewek lo” Aku sambil menganggukkan kepala.
Fandy langsung berdiri dan memeluku
“Huhuhu…” Semua siswa yang ada di lantai dasar bersorak entah bahagia atau iri hanya mereka yang merasakan

Kali ini aku sadar hal yang paling jauh adalah masa lalu sebab masa lalu tidak akan pernah terjadi untuk kedua kalinya. Masa lalu hanyalah berupa kenangan manis atau kenangan pahit yang kita alami di saat itu. Gunakanlah waktu mu untuk sebaik baiknya agar kelak kamu tidak menyesalinya.

Cinta terkadang membuat kita buta akan orang orang yang ada di sekitar kita jadi hargailah orang yang selalu bersamamu dan selalu menyayangimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar