Nama saya Rina, dini hari saya pas satu minggu terlewat masa
remaja, karna saya sudah menikah di satu minggu lalu sama cowok, bilang aja
dirinya irfan, irfan itu mempunyai gelar TNI, saat ini saya menceritakan soal
petengkaran hati yang pernah saya alami,
Saat saya belum kenal sama irfan, saya sedang jalanin hubungan
sama seorang namanya Risky, propesinya serupah sama irfan, Risky juga bagian
dari anggota TNI, dirinya tugas di zona indonesia timur. Saya kenal risky lebih
lama dari irfan, berapa lama saya jalanin hubungan sama dia, saya terasa senang
sekali, karna dirinya bukan seorang cowok yang romantis. Dan tidak sepert cowok
yang selalu sms kata kata terindah sama pasangannya, tetapi, saya menyukai
setelannya dan cara bicaranya, dan semua cara pemikirannya.
Ya pasti saya lebih sayang dirinya, saya lebih cinta sama
dia, kami komunikasi setiap waktu melalui hp saja, tetapi buat saya itu sudah
bisa buat saya senang, waktu itu, saya tak ada bercerita soal risky sama
orantua. Karna dalam pikiranku, karna itu masih terlalu jauh dan masih lama,
maka bisa besok besok saya menceritakannya,
Saya itu seorang perempuan yang talakhir jadi anak bawah
(anak dari seorang purnawirawan anggota TNI). Saya kerja manjadi staf di bank
swasta di indonesia. Ayah dan ibuku selalu mengharapkan suatu hari nanti anak
ceweknya akan menikah sama cowok propisi sebagai TNI juga, agar masa
kehidupanya lebih terjamin, dan mereka ada seorang kawan dekatnya, karna
kedekatannya, sampai mereka tiba tiba ada buat rencan yang tak di duga, Rencana
itu ternyata saya ingin di jodohkan sama irfan, itu,kawan dari orangtua saya
begitu juga ayah dan ibunya irfan.
Tidak lama saat rencana itu, berapa minggunya pun, yang saya
tidak tahu dan tak ada memikiri akan seperti ini, orangtua saya menelpon saya
dan bercerita semua soal di jodohkan itu, dan saya paling kenal dengan sifat
kedua orangtua saya, mereka sangat keras,mereka lugas, semua kesepakatan yang telah
disusun dengan baik, harus di jalankan, dan tidak bisa buat saya untuk
membatalkannya dan mempunyai niat hatiku
membatalkan rencana ini dangan cara yang sangat mudah,
Terdengar soal
perjodohan tersebut, mebuat keadaan fisikku menjadi lemah, saya kacau, perasaan
ini terasa menolaknya dan berkatan tidak ingin seperti ini, tetapi saya bisa
berbuat apa? Kepribadian dan kelakuan orangtuaku yang sangat keras dan dan
tidak mau buat kecewa pada orangtua itu yang buat saya tidak bisa berbuat apa
apa,
Sejak saat itu, saya tak tahu gimana dengan hubungan saya
sama risky, saya mau kali ceritakan hal ini pada risky, tetapi saya tahu mau
menceritakan bagaimana, karna saya tak ingin lukai perasaannya, saya sangat
sayang dengan dia, dan saya sangat berharap bisa membangurumah tangga bersama
nanti,
Dan sampai sudah waktunya saya menghitakan hubungan saya sama risky, denngan secara
mengganti kartu dan tidak mengabarinya, dan saya mencoba hilangkan semua tetang
kebesamaan saya dengan risky, itu sebenarnya sangat tidak bisa saya lakukan
tetapi karna saya sangat menyayangi dia,
Buat kamu risky dimana kamu berada saya selalu berdoa buat
kamu, semoga kamu sehat selalu, dan lain waktu kamu dapatkan jodoh yang lebih
baik dari saya, yang bisa temanin kamu mau pun sednag suda atau pun senang
tetap bersama amiin, saya, rina seorang yang tetapi cinta dengan kamu,sayangi
kamu, dan dampingin kamu kapan saja kamu memerlukan saya. Walau ragaku tidak
bersama kamu untuk setrusnya tetapi kamu tetap terus menjadi separuh di hatiku
selamanya.... Maafkan saya,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar