Terasa mau saya buat rusak saja papan berita yang saya lihat
ini, kenapa saya bisa kalah. Apa saya ada yang salah, kemarin nya saya terus
tetap tidak menang asal mereka ada
saingan saya itu deni giskar saya tidak akan pernah menerima itu, padahal tidak
berhenti belajar saya terus belajar sampai saya menyukai rumus dan angka
derajat, sumua sudah saya perlajari, saat itu rusty anggi begitu gampang di lewatkan oleh deni sangat mudah dia mengalahkan,
sampai saya bisa meremehkan diri sendiri, saya masih juga di urutan 2 dari
mereka.
Salah nya saya itu bukan orang yang jahat merukan papan
beritanya, saya terus melihat kabar berita semankin bertambah kesal, semooga
kedepanya nilai kimia bisa lebih baik dari mereka,
“kenapa kamu begitu aja sudah bilang saya pemenang,
segitunya wajah kamu melihat saya” ucap deni denganku terus memainkan tangannya
ke pandanganku, saya pun mengira dia hanya bercanda saja, tapi saya tidak
sebecada itu la.
Saat malam saya pergi makan di tempat rumah makan kecil
ibuku dan meminum air yang dingi membuat saya lebih segar, saat itu saya tempat
nya sudah jauh dari tempat rumah makan ibuku sangat menyenangkan tidak
kebisingan sangat sunyi dan tentram, hampir di setiap hari nya say ke sana
untuk menenangkan pikiran saya jam 10 tgitu saya kembali kerumah, kawan saya
sering menemani saya di situ, tapi si doni saingan saya tidak tau tempat itu
kerna saya di mau dia tau tempat yang bisa membuat pikiran saya tenang, tapi
kenapa dia bisa tau tempat saya saat ini.
Saat itu saya sudah sangat geram kenapa dia bisa ada di sini
dan saat itu kawan saya masih duduk di situ dan kawan bisa malah memilih berbicara pada dia, apa dia gk
tau kalau aku itu tidak menyuki dirinya, kenapa orang pintar itu tidak mengerti
juga dalam hatiku dia tidak pintar.
Entah kenapa dia banya bercerita disini, kata-kata yg konyol
seperti buku, video semua dia pertanyakan sangat takpening buat saya. Tapi mantap
la kawan saya berbicara semua nya tidak ada yang benar,saya hanya memperhatikan
mereka berbicara saja.
Saat pada waktu ujuian mateamtika yang sudah saya tunggu,
saya meyakinkan diri saya kali ini lebih bagus lagi, itu pun kenyataan nilai
saya bagus dan itu saya akhirnya bisa mengalahkan deni,
“Rusti, ren tidak nya jika aku di sampingmu” ? saat itu dia langsung
duduk di dipanku.
Dia membuat saya jengkel saya pergi dari tempat itu, dan pada saat ada perkataan nya mebuat saya jadi grogi “seperti tidak nyangka yang sudah saya dapat, saat ini kamu penipu diri kamu sendiri dan saya pergi dari dia saat di berbicara, saya pergi kedepan. Belas kasih tidak membuat berubah Rusti,” demikian kamu sudah di atas saya itu yang kamu inginkan,” tetapi saya bilang bagus keduanya, meski pun hati ini tidak berkata sepeti itu. Karna itu sebuah persaan Rusti, ucapku.
“hallo Rusti sebentar” dari suara itu seperti ada yang
berjalan di dakatkku.”apa”ucapku pada deni. “kamu masih belum puas?”
Saya memandapangnya penuh keraguan”kenapa?”
“saya selalu bebuat baik biar kamu dan saya menjadi berteman,
saya menyukai kamu” Rusti langsung bilag saya tidak”, saya gerakan tangan saya “kenapa”
ucap deni,
Upaya kamu sangat mantap dan
sempurna” setela itu “kedepan nya kita bisa menelusuri dengan karakter lain
yang lebih menantang” ucapan berharap. Saya tertawa lumayan lama,saat penjelasan
semuanya. Iya lah. Itu semua rupanya mengenai perasaan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar