Cerita seorang wanita yang di
perkosa oleh anak jalanan saat itu wanita itu sudah tinggal menunggu hari dan
wanita itu akan menikah, saat kejadian itu membuat siok dan tidak tahu mau
cemana wanita itu cara mengatakan pada calon suami. Lanjut ceritanya.
Kejadian itu sudah hampi 2minggu
yang lalu, saat itu terjadi padaku aku sangat pustasi dan mehilangkan masa
depanku, kenapa bisa terjadi pada diriku “aarrhhkkk”, saat aku tidak mau lagi memikiri kejadian bejat
itu, kejadian itu entah kenapa tidak
hilang dalam pikiran aku ini. Saat ini yang aku lakukan hanya bersembunyi di
dalam kamar tidak ingin keluar dari kami in, aku malu dengan keadaan aku ini.
Ahrrkkk, apa yang terjadi padaku saat
ini membuat hidupku seakan hancur dan tak berarati lagi, mengapa orang-orang
itu tega membuat aku seperti ini, aku hanya menangis dan terus menangis karna
mengingat kejadian yang menimpa aku, aku merasa najis liat diriku sendiri, aku
masih muka-muka orang yang membuatku hancur seperti ini, saat mereka membawa
aku di suatu gubuk yang kosong dan mereka mereka memegangku sampai aku tidak bisa
berbuat apa-apa lagi danaku tak sadarkan diri saat aku, yang aku ing saat itu
mereka mengoyakkan pakaianku aku mencobak melawan tapi tak ada gunanya karna
mereka 3orang.
Mereka sangat tidak mempunyai hati
nurani aku menangis memohon mereka sangat tidak memperdulikan nya, dan saat uku
tersadar aku bahwa diriku sudah kotor. Dan aku masuk rumah sakit karna
teromaku, dan mamaku datang kesana dan mamaku sudah tau apa yg terjadi dengan
diriku, dan saat ibu menemuiku dan memeluku sambil menagis dan membisikan
padaku harus sabar menghadapi yang terjadi, aku terus menangis dan menagis
karna kejadian yang menimpa aku.
Kenapa di saat tinggal tinggal
tunggu hari hal bejat ini terjadi pada diriku, saat aku tiduran di kamar masuk
telpon dari bang yono yang akan jadi suamiku nanti, saya masih belum bisa
mensetabilkan diriku dan aku mengabaikan telpon dari bang yono, dia terus
menelponku dan telakhir aku mengakat tlpon dari bang yono, bang yono menanyakan
“kamu baik-baik saja” aku menjawab “aku baik-baik aja bang” bang yono masih
kurang yakin dan bang yono tahu aku tidak seperti biasanya, aku tidak ada
berkata apa-apa kepada bang yono, aku sangat najis sama diriku sendiri.
“Ine.. kamu lagi ada masalah apa,”
ucap bang yono kepadaku, aku tidak ada berkata apapun itu karna aku tidak tahu
apa yang haruas aku katakan padan bang yono, aku ingin triak sekuat-kuatnya aku
tidak suka dengan diriku saat ini “aaarrrrrkkkk”.
Aku mematikan telpon dari bang
yono, dalam hati aku berkata meminta maaf pada bang yono kerna aku tidak ingin
mebuat kamu sakit hati karna kejadian yang aku alamin saat ini, ternyata
kejadian yang aku alamin sudah tersebar kemana-mana sampai masuk berita dan calon
mertuaku juga mengetahui kejadian itu, dan calon mertuaku datang kerumahku
untuk membatalkan pernikahanku gendan anaknya bang yono, saat itu aku menagis
karna hubungan aku yang sudah mencapai membangun keluarga kecil,
Saat itu aku sama sekali tidak ada
keluar kamar dan aku terdengar kalau ibuku sedang menangis aku tak rela melihat ibuku menangis dan aku
pun tidak tau mau berbuat apa-apa dan saat calon mertuaku pergi aku menemui
ibuku dan aku meminta maaf pada ibuku karna kesalahan aku ini membuat ibuku
bersedih dan “aku mencoba menenakan hati
ibuku bahwa ini suda takdir yang aku alami ini aku sudah iklas menerimanya
bu, ibu jangan bawak pikiran lagi ya,
meski sebenar nya aku saat ini sedang hancur hati ini akan tetapi ingin membuat ibu tidak bersedih lagi
aku berusah tidak sedih di hadapanya,
Setela selesai berbicara pada
ibuku, aku pun kembali kemarku dan saat itu bang yono menelpon aku, dan saat
itu aku harus bisa menahan apa yang di katakan pada bang yono, karna saat ini
pun aku sudah kotor tidak mungkin bang yono mau menerima diriku lagi,
Aku pun mengkat telpon dan bang
yono mengatakan “ Ine mengapa kamu enggak mengatakan ke saya yang sedang kamu
alami saat ini,”ucap bang yono, aku pikir bang yono ingin memutisi hubungan
ini, aku jawab, “untuk apa bang ?” “maafkan ibuku ya ine, sayangat
menyayanginmu, aku tidak memikirkan apa yang sudah terjadi, saya menerima kamu
apa adanya, saya kemungkinan lusa sudah pulang,” itu ucapan ban yono dan
mematikan telponnya, dan setela itu aku menangis karna bahgia dan terus
menangis ternyata bang yono masih ingin bersamaku,
Besok nya bang yono langsung
kerumah, dan menjumpai ibu dan minta maaf, dan bang yono nunduk di hadapan ibu
dan saat itu ibuku meneteskan air mata bahagia, dan saat itu menangis lagi
karna aku bahagia bisa mendapakan calon suami seperti itu. Dan saa itu bang
yono melihat aku sedang bediri di pintu kamarku, dan bang yono langsung
menghampiriku dia penampilan keren, saat itu ada terlintas di pikiran bahwa aku
ini sudah kotor tidak mungkin bersamanya saat bang yono sudah dia hadapanku air
mata yang mengalir dihapus dengan tangannya,
Bang yono pun memeluk diriku aku
sangat meresa nyaman dan tenang ada pelukkannya
dan saat bang yono memelukku iya mengatakan “saya tetap ada selalu untuk
kamu sayangku.” Saat aku mendengar ucapan itu aku merasakan kesenangan hatiku
mulai tenang, dan siap dia memelukku dan melihat air mataku masih mengalir dan
iya menghapusnya “saya tidak ingin kamu menangis karna kesediha tapi saya mau
kamu menangis karna kebahagiaan bersama,” aku pun mulai tersenyum manis pada
calon suamiku,
“aku beruntung sekali bisa
mempunya calon sumia seperti kamu, aku akan tetap selalu menyayangimu” kataanku
pada bang yono, dan kami bisa menikah juga, calon mertuaku pun sudah bisa
terima aku kembali dan aku sangat senang sekali dan air mata keluar lagi itu
adalah air mata kebahagiaan,
Kami pun saat ini sudah hidup
bersama dan berbahagi, aku akan selalu menurut pada suamiku,
>THE END<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar