Nama saya gita, saya ada kawan laki laki saya takjub sama
dia, iya namanya Rendy, yang buat saya bisa takjub dengan dia itu orangnya
sopan,pintar,baik, yang pastinya dia orangnya alim, rasa takjub itu ada saat
awal berjumpa sama dia di tempat konser, saat itu saya hanya kasih pinjam gitar
aja sama dia, dikarnakan gitar yang dia bawa putus senarnya, tetapi, semenjak
saat itu saya jadi suka berbicara dengan dia, saya selalu komunikasi sama dia,
dan sesampai waktunya saya mengetahui ternyata dia satu sekolah dengan saya,
saat saya mengetahui dia satu sekolah dengan saya, entah kenapapersaan saya
saat itu merasa senang,
Sesaat kita tahu ternyata kita satu sekolahan, kami pun selalu berjumpa, kami selalu pergi bersama, ke perpustakaan, sama pergi makan dan ada juga e cafe minum kopi bersama, karna kami seringnya bersama sekarang saya sudah akrab dengan dia, dan saya sudah mengenal dirinya, dan tak saya tahu kenapa, rasa takjub sama dia bertambah tinggi,
Malahan saya saat bersama dia nyaman, dan saya tenang ada di
dekat dia, saya juga sangat senang saat dirinya senyum atau sedang ketawa, da n
saat saya sadari kalau sebenarnya hatiku kedia tidak hanya sekedar takjup, akan
tetapi saya mulai mempunyai perasaan cinta dengan dia, kemungkinan cinta ini
ada dikarnakan saya selalu bersama dia,
akan tetapi saya ada nyali untuk mengatakan cinta ini kedapa dirinya, saya pun
cintai dirinya dari kediaman, malahan saya ingin berusaha agar bisa hilangkan
rasa cinta ini buat dia, karna saya tidak mau cinta ini bisa sakit saya diriku
sendiri.
Tetapi dirinya malahan semakin membuat jatuh cinta sama
dirinya, kelakuannya kesaya makin hari makin baik dan perhatian, dan malahan
dia sekarang perhatian sekali sama saya untuk bilang selamat belajar, iya kasih
saya tambah semangat belajar, dan sewaktu waktu dirinya tanya apa yang saya
kerjain saat ini, dari semua itu saya mengharap kalau hatinya sama kayak saya,
malahan saya ada pernah terpikir jika dia mempunyai hati yang sama kayak saya,
tetapi dirinya tak ada nyali untuk bicara tetang yang di rasakan nya, sama
kayak saya yang tak ada nyali untuk membicarakan tentang hati ini,
Akan tetapi, saat itu dia tibah tibah lain dengan saya, dia
tidak lagi kayak dulu saya kenal, dan dia tidak mau ajak saya berjumpa, malahan
saat ini saya tak ada mau telpon saya, itu pun dia telpon saya pas ada
keperluan dia aja. malahan saat ini saya tidak pernah jumpa di sekolah lagi,
dan saat ada konser lagi, saya coba cari dia di tempat dia yang biasa bersama
kawan kawannya, dan saat saya disana saya hanya lihat kawan kawannya saja dia
tidak tahu entah dimana, saya pun datangin kawannya dan sekedar basa basi saya
tanya dimana dia, dan kawan kawannya berkata kalau dia akan datang lebih telat
karna mau antar pacarnya,
Saat itu saya bersdih dalam hati, dan saya berpikir cinta
yang di hati ini tidak ada gunanya, seperti hati ini sudah rapuh, dan seakan
rusak dan kacau, saya saat itu langsung berjalan pergi dari sana, dan saya cari
tempat yang bisa menenangkan pikiran, dan di tempat kesunyian itu saya coba
tenangankan diri saya, saya berusaha iklhas, dan merelakan, dan membuat satu
kata jika cinta tidak mesti di miliki,
Dan saat ini saya harus pemikiran dewasa, kalau kata cinta
tidak mesti kita miliki itu betul, kalau orang yang kita sayng bila dia bisa
berbahagia dengan orang lain hingga kita
haru bisa melepaskannya dengan yang lain.
Karna cinta abadi yang senang jikan melihat orang yang di
sayangi berbahagia, dan saya bersyukur karna pernah menyayanginya, walau saya
tidak bisa memiliki dia, dan hati ini adalah hati sangat indah yang saya
rasakan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar