unitedbet88

Sabtu, 21 Januari 2017

CERITA CINTA - Waktu Telakhirku Membahagiakan dia

Sampai sekarang diriku masih sabar menunggu kamu. Meski saya mengetahui kamu kamu pergi tinggalkan diriku, akan tetapi saya mengerti kelak kamu pasting kemari dan berada disisi saya lagi.


Pada waktu jam 14.10 saat saya pulang sekolah dan saat berjalan mau pulan kerumah, saat itu matahari nya sangat terik dan panas sekali, dan beberapa saat kemudian turunnya hujan membuat saya basah,




























Sesampai saya dirumah langsung saya mengambil handuk untuk mengeringi badan saya dan mengganti baju, dan saya melihat keluar dari depan jendela kamar saya entah kenapa perasaanku tidak enak ketika ada yang terlintas dalam pikiranku soal yang barusan menganggu saya yang tadinya perasaan saya ceria dan berganti jadi murung bercampur air mata yang sangat banyak mengalir,

Saya tak mengerti apa itu dan apa salah saya sampai dia pergi, pertamanya saya mengira dia akan bisa membahagiakan saya di suatu hari dan senang bersamanya, akan tetapi malah kebalikannya dia membuat sakit perasaanku dan yang saya rasakan sangat sakit seperti di tusuk jarum yang tajam.

Sampai bulan yang baru menyambut saya tapi masih juga tidak bisa menahan air mata ini yang mengalir,  sampai waktunya mata ini mulai remang dan sampai saya terdur lelap, dan saat itu matahari puncul terlihat dari jendela kamar saya itu membuat saya terbangun dari tidur saya, hari ini sabtu, yang biasa nya sepasang kekasih bertemu, tapi yang saya rakan beralih kesedihan yang harus saya hadapi, saya pun mencoretkan alat tulisku di buku dairiku,


Walau kini kamu telah tidak ada di dekatku akan tetapi saya selalu menunggu dirimu, meskipun hari hari yang saya lalui penuh dengan kesedihan tetapi saya tidak akan pernah meninggalkan dirimu, saya tahu kamu pasti kembali sama seperti matahari yang muncul di pagi hari, saat saya sedang menulis entah kenpa ada air merah jatuh di buku itu dan itu ternyata dari hidungku yang keluar.

Dan saat itu padangan saya menjadi sedikit gelap dan saati saya tesadar saya terkapar di rumah sakit, saya terkena penyakit leukimia setela itu saya berpikir dan mengatkan apa saya akan segera menghap yang di atas apakah ini hari telakhir saya,

Saat itu saya memaksa untuk berangkat kesekolah walau pun sebenarnya badan saya masih sangat lemah, karna ada unbk yang mesti siswa Smk di lalui, hari terus berjalan saya melewatinya terus belajar yang baik hingga saya teringat adanya bernama ringgi, saat berpulang sekolah saya berjalan ke swalayan tempat dimana ringgi, dan ada di hadapan saya, dan saya melihat ringgi sedang bersama wanita lain, dan saat itu saya langsung berjalan pergi menjauhin mereka berdua,

Hari saat nya saya haru berjalan kerumah sakit, saat saya sudah selesai mengecek penyakit saya, seperti menampakoerang yang saya kenali terkapar di rumah sakit ini juga dia ternyata ringgi dan kedua orangtunya menemaninya disini dan saat itu situasi sangat bersedih dan saya mencoba ke dalam mendatangi ibunya.

“ada apa bu?”
“nak yesica, ringgi mengalami tabarakan dan terkenak hatinya, kalau sampai tak ada yang bisa menolong donorkan hati itu dia meninggal”
“ibu harus bisa sabar ya saya pamiti dulu”




Saat saya sudah berada sirumah saat menulis selembar surat untuk ringgi dan besok nya saya kembali lagi kerumah sakit itu dan menjadi pendonor hati tersebut buat ringgi, walau itu banyak hambatan dan akibat yang fatal buat kesehatanku sendiri, dan saya di perbolehkan untuk  jadi pengdonornya,
Setela itu saya mecoba menutup mata saya dan badan saya terasa sangat ringan bagai tak ada beban yang saya dengar saat itu hanya alat bedah yang sedang mengabil hati saya, dan sekita dua jam lebih operasi itu sudah selesai, saat itu badanku seperti tidak mempunyai tenaga lagi dan jiwaku terasa ingin pergi meninggakan tubuhku, saat jiwa ini sudah ingin pergi saya terdengar suara ringgi,

“Maaf saya sudah meninggalkan kamu, dan tak tahu ketulusan dalam hati kamu, akna tetapi dirimu sealulu ada di dalam benakku, saat kamu sudah boleh pergi jasminku, saat saya pergi keadaan hati yang senang di karnakan tugas saya membuat ringgi senang sudah tercapai, dan saya terlihat ringgi sedang membaca surat yang saya berikan,

Sayang ringgi, kemungkinan saat kamu mebaca surat dariku saya sudah tiada, dan saya pasti sudah ada di tempat yang jauh disana, dan surat pun tidak dapat kesana, saya tau kamu tidak akan pernah menerima saya berada disini, akan tetapi saat ini tidak perlu kamu takut saya akan pergi, tetapi saya pergi bukan karna saya memberi ginjal saya tetapi saya mempunyai penyakit leukimia, tetapi kamu tidak perlu bersedih karna walau pun saya sudah tiada lagi saya tetap bersama kamu didalam hatimu karna hatiku sudah menyatu dalam diri kamu, kalau kamu kangen dengan saya pegang hati kamu karna itu sudah bersatu,

Saat ringgi mencium kening saya dan mengatakan “Tidur yang lelap sayang”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar