Saya
suka denganmu, meski kamu tidak menyadari itu, dan namun saya bisa sekedar
mempehati kamu dari jarak yang jauh,
tapi sampai saat ini saya masih belum berani ukapkan apa yang saya rasakan sama
kamu.
Saya
letakkan origami hati ke lokakarya kamu, saya menatap lengket lokakarya punya
kamu.. terhirup harumnya kamu, jika saja kata hati ini terlebih colok
bibirku... jelas tidak ada yang terngatung seperit saat ini kurasakan.
“huy
, cara kamu makin mantap saja andri”
“apa
, kamu menguji apa ngejek ini? Ringkes”
Saat
dia kemari,
Saya
tutup lagi lokakaryanya dan saya cari tempat agar dia tidak melihat saya, saat
itu saya melihat ada 2orang yang ingin
datang ketemapat lokakaryanya sendiri,
sangat jelas saya melihat itu, andri sangat serius memperhatikan origami hati
itu dan dia buka origami itu.
Dan
saya mencoba pergi, dan bersenyum. Moga di mengetahui apa yang aku rasakan saat
ini,
Berhubung
ada tetakat kecil, saya mau mngatakan apa yang ada didalam hati saya saat ini.
Saya
nenanti dan menanti sampai dia ke tempat ini, tempa saya menunggu bus.
Saya senyum
sendiri saat saya ingat ada kenangan ada di tempat ini, pas saya tersandung
disini dan dia yang tolong saya dia mengulurkan tangan untuk membantu saya bangkit,
waktu dia sedang beli eskrim untuk anak kecil yang sedang menangis karna balon
yang di pegang terlepas dari tangannya, pastinya itu kenangan baik,.. sampai
saya tidak dapat menghilakannya.
Kesini
kah dia nanti ? semoga dia sesinin.
Saat
itu aku sudah mempersiakan hadia buat dia yaitu coklat untuk dia, saya lihat kotak coklat ini dan saya bisa
bahagia saat melihat kotak coklat itu, kegembiraanku hilang saat tetesan dara
yang keluar dari hidungku mengenai kotak coklat tersebut, saat-saat gini hidung
saya keluar darah?
Saya
langsung menghapus darah itu dihidungku, dan saya berusaha mengehentikan darah
yang kluar dari hidungku, saat saya ingin mencari obat yang biasa saya minum di
tas saya tiba-tiba penglihatan menjadi gelap, dan coklat yang saat ini yang ada
di tangan itu jatuh.
Saya
terus menanhan badan untuk tetap berdiri, taoi aku tidak sanggup, Vonis dokter
3bulan sebelumnya bisa membuatku senang, sungguh bertahan hidupku sampai saat
ini,
Saat
saya sudah tidak bisa menahan tubuhku dari belakang saya saat sudah mau
terjatuh
“Hey”
Saya sangat kenal dengan harum ini, seperti
harumnya andri, saya mencoba melihat arahnya keadaanku meski penglihatanku
masih gelap. “gimana keadaan kamu?” dia mengambil hp saya dari kantong saya
dan
dia ingin telpon ambulan, saat itu saya nyuruh tidak uda telpon ambulan dan
menahan tangannya,
“jangan”
“saat
ini keadaan kamu sedang tidak baik”
“saya
enggak apa-apa saya masih bisa, maaf kalau saya ketemu dengan kamu kedaan saya
kayak gini”
“kamu
tidak perlu berbicara seperti itu, sekarang kita pergi kerumah sakit”
Pada
saat dia ingin membawaku kerumaha sakit saya ucapkan isi hati saya selama ini
saya pendam,
“saya
suka sama kamu dan itu isi hati saya selama ini kekamu”
Pada
saat sudah terucap perkataan itu, mata saya mulai terpejam, tubuh samakin
melemah dan tak berdaya dan saat itu saya merasakan adanya tes-tesan air mata
yang jatuh di pipi saya. Dan saya mendengar suara andri.
“hey,
bangun”
“Saat
itu memegannya dengan erat dan aku tertidur,
tertidur untuk selamanya.”
*>SELESAI<*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar